Rakyat Iran Bahagia, Penista Islam Disebut dalam Perjalanan ke Neraka

- 15 Agustus 2022, 04:20 WIB
Salman Rushdie, penulis novel 'Ayat-ayat Setan' (The Satanic Verses) yang ditikam oleh Hadi Matar di New York, AS, pada Jumat, 12 Agustus 2022. Usai ditikam,  novelnya banyak dicari.
Salman Rushdie, penulis novel 'Ayat-ayat Setan' (The Satanic Verses) yang ditikam oleh Hadi Matar di New York, AS, pada Jumat, 12 Agustus 2022. Usai ditikam, novelnya banyak dicari. /TH/Graham Turner

Rushdie kemungkinan besar akan kehilangan matanya karena terluka.

Adapun serangan itu disambut dengan kejutan dan kemarahan dari sebagian besar masyarakat dunia.

Selain itu bermunculan tanggapan yang menghormati dan pujian untuk penulis pemenang penghargaan yang selama lebih dari 30 tahun menghadapi ancaman pembunuhan.

Kalangan penulis, aktivis, dan pejabat pemerintah mengutip keberanian Rushdie.

Juga terkait advokasi kebebasan berbicara yang sudah lama dilakukannya meskipun ada risiko untuk keselamatannya.

Penulis dan teman lama Rushdie, Ian McEwan, menyebutnya 'pembela inspirasional dari penulis dan jurnalis yang teraniaya di seluruh dunia'.

Aktor-penulis Kal Penn menyebutnya sebagai panutan 'untuk seluruh generasi seniman'.

Sementara Presiden AS Joe Biden pada Sabtu menyatakan bahwa dia dan ibu negara Jill Biden 'terkejut dan sedih' oleh serangan itu.

Menurut Biden, Rushdie melambangkan cita-cita yang esensial dan universal.

Hal ini terlihat dari wawasannya tentang kemanusiaan, dengan selera cerita yang tak tertandingi, dengan penolakannya untuk diintimidasi atau dibungkam.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x