Kendati Gazprom mengkonfirmasi bahwa hal itu sebagai bagian dari perawatan pipa, Financial Times melaporkan pada Kamis lalu bahwa Pemerintah Jerman prihatin atas penutupan pipa.
Jerman khawatir bahwa aliran gas dari Rusia tidak akan dihidupkan kembali. Menurut surat kabar tersebut, pengurangan 60 persen aliran gas oleh Gazprom pekan lalu, karena masalah teknis dengan suku cadang.
Hal ini telah menambah kekhawatiran bahwa pasokan mungkin akan ditutup sepenuhnya. Ini terjadi ketika Eropa sedang mencoba untuk menambah cadangan gasnya menjelang musim dingin mendatang.
Baca Juga: Jet Su-57 Rusia Lumpuhkan Senjata-senjata AS dan Sekutunya di Ukraina
Dalam beberapa tahun terakhir, kekurangan pasokan terkait pemeliharaan melalui Nord Stream dikompensasi oleh peningkatan arus gas melalui Ukraina atau Polandia.
Namun, berbagai pejabat dan perwakilan industri menyatakan kepada Financial Times bahwa mereka khawatir Rusia tidak akan melakukannya kali ini, dan membiarkan Benua Eropa menghadapi masalah kekurangan gas.
Pemerintah Jerman pada Kamis mengumumkan tingkat 'alarm' kedua dari rencana darurat gas tiga tingkatnya.
Menurut Badan Jaringan Federal, situasi dengan pasokan gas saat ini stabil.
Baca Juga: Alien Kemungkinan Amati Kehidupan Manusia, Bos Roscosmos Rusia: Bisa Jadi Teknologinya Lebih Maju
Tetapi, jika pasokan gas dari Rusia melalui pipa Nord Stream 1 tetap pada tingkat rendah seperti saat ini.