KALBAR TERKINI - PBB harus berhati nurani dan tak berpihak ke Barat terkait pengusutan Peristiwa Bucha dan temuan puluhan biolab ASdi Ukraina dan banyak negara Eropa Timur.
Mandulnya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam melakukan penegakan hukum terkait kejahatan perang, antara lain terjadi dalam kasus senjata biologi pasokan Barat ke Irak dalam Perang Teluk pada dekade 1990-an.
Senjata mematikan ini, digunakan oleh Irak di era Presiden Sadam Hussein, ketika pasukan Baghdad menyeberangi, dan menyerang negara tetangganya, Iran, yang memicu Perang Teluk.
Baca Juga: Iblis akan Bermunculan dari Biolab-biolab AS di Ukraina
Sebagaimana pernah dilaporan kantor berita Pemerintah Iran, IRNA, selain banyak korban dari Perang Teluk, orang-orang Iran yang masih hidup, termasuk kalangan veteran, mengalami cacad fisik yang serius akibat senjata biologis pasokan Barat.
Sementara dalam kasus terbaru, yakni temuan biolab AS di Ukraina, dan di sejumlah negara lain di Eropa Timur, PBB juga didesak untuk menindaklanjutinya secara netral, sebagaimana terungkap dalam sidnag di Dewan Keamanan (DK) PBB.
Dihadiri Rusia, China dan negara-negara lain pada Rabu, 6 April 2022, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari tabloid Pemerintah China, Global Times, Kamis, 7 April 2022, sidang ini,
ironisnya, tak dihadiri AS.
Baca Juga: DK PBB Sidangkan AS Terkait Temuan Puluhan Biolab di Ukraina atas Laporan Rusia
Lebih ironis lagi, masih dari laporan Global Times, ketidakhadiran AS, dan juga sesama anggota NATO, Inggris, tak dianggap serius oleh DK PBB.