"Ini merupakan pelanggaran berat terhadap BWC, dan serangan terhadap peradaban manusia," kecam Song.
Wang Yiwei, direktur institut urusan internasional di Universitas Renmin, China, menyatakan bahwa AS menyerang suara-suara dari Rusia, sebagai disinformasi.
"AS juga berupaya menggunakan sumber dayanya untuk mematikan suara Rusia, dan di tengah konflik Rusia-Ukraina, AS percaya bahwa Rusia mencoba menggunakan masalah laboratorium biologi untuk menulis ulang kisah operasi militernya di Ukraina," tegasnya.
Tidak peduli itu untuk menggerakkan revolusi warna atau melakukan aktivitas biologis di Ukraina, lanjut Wang, tujuan AS adalah untuk menciptakan konfrontasi dan perpecahan, untuk memperlambat hegemoni geopolitnya.
Menghadapi kekhawatiran yang berkembang, tanggapan dari Washington telah membuat komunitas internasional lebih prihatin.
Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik Rusia Victoria Nuland menyatakan bahwa AS memiliki 'fasilitas penelitian biologi' di Ukraina.
Tetapi Departemen Luar Negeri AS sebaliknya membantah klaim Rusia tentang aktivitas senjata biologisnya di Ukraina, dan menyebut temuan Rusia tersebut sebagai 'kebohongan langsung."
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada Rabu lalu bahwa AS harus berbagi informasi yang komprehensif tentang bio-labnya di Ukraina.
Selama Komite Persiapan untuk Konferensi Peninjauan Kesembilan BWC bersidang minggu ini, AS mengutip 'sejarah revisionis'.
"Ini untuk menggambarkan kritik masyarakat internasional atas penentangannya terhadap pembentukan mekanisme verifikasi BWC, kata Zhao Lijian.