WASPADA! Malaysia Bernafsu Dominasi Politik di Asia Tenggara: Dikecam di 'Kandang' Sendiri!

- 6 April 2022, 07:40 WIB
Presiden Jokowi Dukung Bahasa Melayu sebagai Bahasa Kedua ASEAN, Mendikbud Ristek Menolak
Presiden Jokowi Dukung Bahasa Melayu sebagai Bahasa Kedua ASEAN, Mendikbud Ristek Menolak /Pixabay

Ini juga untuk meninggikan bahasa Melayu di bawah pembentukan Majlis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (MABBIM).

Singapura adalah negara pengamat di MABBIM.

Badan Kebahasaan Serantau, yang didirikan pada 1985, bertujuan untuk memperluas dan menyebarkan bahasa Melayu di tiga negara anggota.

Pun agar bahasa Melayu menjadi bahasa peradaban tinggi dalam bentuk bahasa pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi modern, industri, dan ekonomi.

Sebelumnya dikenal dengan nama Majlis Bahasa Indonesia - Malaysia, yang berdiri pada 1972.

Philip yakin bahwa sudah saatnya identitas linguistik tertentu berasal dari Asia Tenggara, seperti bahasa Inggris atau Prancis dari Eropa, dan Mandarin dari Asia Raya.

Bahasa Melayu Malaysia, Brunei dan Singapura serupa, dan ini berbeda dengan beberapa variasi untuk Bahasa Indonesia.

"Tetapi, semua bahasa ini adalah 'serumpun', tepatnya Bahasa Nusantara. Malaysia mengambil inisiatif untuk membangun identitas semacam itu untuk pengakuan global," kata Philip.

Selain Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura, penutur bahasa Melayu meskipun kecil, ada di Kamboja, Laos, Thailand Selatan, Mindanao Selatan, Filipina dan Timor Leste.

"Dengan angka saja, maka (bisa) dibenarkan jika Bahasa Melayu/Indonesia/Brunei dijadikan bahasa pilihan kedua," tambahnya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: New Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x