Rudalnya Tikam Jantung Saudi, Militer Yaman Klaim Sukses Balas Dendam!

- 8 Maret 2021, 19:53 WIB
ARAMCO DISERANG - Pabrik minyak Saudi, Aramco di Abqaiq, diserang sehingga mengganggu pasokan minyak global dan meningkatkan kekhawatiran atas rencana perusahaan untuk meluncurkan salah satu daftar saham terbesar di dunia./SETA/
ARAMCO DISERANG - Pabrik minyak Saudi, Aramco di Abqaiq, diserang sehingga mengganggu pasokan minyak global dan meningkatkan kekhawatiran atas rencana perusahaan untuk meluncurkan salah satu daftar saham terbesar di dunia./SETA/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Pada Kamis lalu, Houthi menyatakan, pihaknya menembakkan rudal ke pabrik distribusi produk minyak Aramco di kota Jeddah Laut Merah yang juga sudah diserang pada November 2020, dan mengenai tangki penyimpanan.  

Aramco dan otoritas Saudi sendiri belum berkomentar tentang klaim pada Kamis tersebut. 

Baca Juga: Iran Serius Perangi ISIS, Pejabatnya Salah 'Ngomong' ke Media: Terancam Dicopot!

Aliansi militer itu melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang didukung Arab Saudi dari kekuasaan di Ibu Kota Yaman, yakni Kota Sanaa. Konflik meluas di negara tersebut yang disebut analisis sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran. 

Kolonel Turki al-Malki, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Saudi dan koalisi militer pimpinan Saudi menyatakan, pihaknya akan mengambil 'semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi aset nasionalnya'. 

Sebelumnya, koalisi menegaskan bahwa pihaknya melakukan serangan udara terhadap sasaran militer Houthi di Sanaa dan wilayah Yaman lainnya pada hari Minggu lalu, dan memperingatkan bahwa warga sipil dan objek sipil di kerajaan adalah garis merah'. 

Ditegaskan, Houthi telah begitu berani setelah Pemerintah AS yang baru, mencabut status teroris ke kelompok tersebut sejak Februari 2021. Status teroris diberlakukan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump dan didukung oleh Riyadh.  

Menjelang kekalahannya di Pilpres AS pada November 2020, status itu dicabut oleh Trump dan dipertegas kembali oleh panggantinya, Joe Biden.  

Baca Juga: TNI di Mata Tentara AS: Petarung Hutan Sejati

Hari Minggu lalu,  Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada pemimpin militer Houthi dan seorang jenderal dari Yaman, suatu hukuman pertama yang dijatuhkan ke Houthi oleh Biden menyusul peningkatan serangan Houthi di kota-kota Saudi dan pertempuran yang intensif di wilayah Marib- Yaman. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah