TEHERAN, KALBAR TERKINI - Republik Islam Iran mengklaim tulus membantu Irak dan Suriah dalam memerangi terorisme termasuk ISIS. Itu sebabnya Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Iran menyayangkan pernyataan Sekretaris Dewan Penasihat Kemanfaatan Mohsen Rezaee bahwa bantuan Iran tersebut dilakukan atas dasar imbalan keuntungan ekonomi.
Adapun ketegasan Iran untuk memerangi terorisme disebut-sebut pula oleh kalangan analisis bahwa Iran berusaha mematahkan tudingan AS bahwa Iran selama ini berada di balik aksi-aksi terorisme terhadap berbagai fasilitas AS di di negara tetangganya, Irak.
Tudingan AS ke Iran ini termasuk untuk serangan 10 roket di pangkalan militer AS di Kota Baghdad, Ibu Kota Irak, pekan silam. Akibat serangan itu, AS kemudian membalas dengan serangan bom menggunakan jet-jet tempurnya di tempat persembunyian sekelompok teroris Irak yang bersembunyi di wilayah Suriah.
Baca Juga: Larangan Penggunaan Cadar di Swiss Mendapat Dukungan Mayoritas
Setidaknya, analisis bahwa Iran serius memerangi terorisme, dan bukan dalang terorisme, terungkap lewat berita IRNA, Minggu, 7 Maret 2021, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com.
Ditulis IRNA, Kemenlu Iran menyatakan pada hari Minggu ini, dukungan Iran untuk Irak dan Suriah dalam perang melawan terorisme, didasarkan pada prinsip persaudaraan, bukan keuntungan ekonomi.
Kemenlu juga menyayangkan pernyataan Rezaee dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Menurut Kemenlu Iran, pernyataan itu adalah pandangan pribadi dari orang yang diwawancarai, dan jauh dari sikap resmi Pemerintah Iran.
Baca Juga: Vaksinasi pada Bumil Menyusui Meningkatkan Imunitas, Begini Penjelasan Ahli
"Dalam semua kasus dan kesempatan, Iran secepat mungkin membantu Pemerintah Irak dan Suriah, berdasarkan prinsip persaudaraan, yang terwujud dalam perang melawan ISIS. Memahami bahaya terorisme di kawasan itu, Iran muncul (bantuan Iran) atas permintaan pemerintah Irak dan Suriah," tegas pernyataan itu.