Donald Trump Pemarah bagai Donal Bebek, Facebook: Dicekal sampai 2023!

- 5 Juni 2021, 04:38 WIB
/ILUSTRASI DONALD TRUMP   OLEH DAVID PETERSON DARI PIXABAY/GAMBAR DONAL BEBEK  DARI DISNEY/CROPING OLEH OKTAVIANUS CORNELIS/
/ILUSTRASI DONALD TRUMP OLEH DAVID PETERSON DARI PIXABAY/GAMBAR DONAL BEBEK DARI DISNEY/CROPING OLEH OKTAVIANUS CORNELIS/ //PIXABAY/DISNEY/

Hal ini diberlakukan setelah ditemukan fakta  bahwa Trump memicu kekerasan menjelang pemberontakan mematikan pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS. Kerusuhan yang dipicu oleh kemarahan massa pendukung Trump ini,  menewaskan empat orang dan 50 lebih lainnya terluka. Kerusuhan meledak menjelang Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS dan wakilnya Kamala Harris oleh DPR AS.

Massa telah membuat kacau suasana pelantikan sehingga sempat ditunda, dan dikerahkan ribuan aparat keamanan termasuk dari sejumlah negara bagian ke gedung wakil rakyat itu, dan melakukan penjagaan selama beberapa hari ke depan.

Pada akhir penangguhan, pihak Facebook menyatakan masih akan menilai apakah 'risiko terhadap keselamatan publik' akibat ulah Trump telah mereda, tulis Nick Clegg, Wakil Presiden Urusan Global Facebook dalam sebuah posting di blog.

Baca Juga: Iran-Irak Mesra, AS 'Sakit Gigi': Berikut Pernyataan PM Irak!

Menurutnya,  Facebook akan mempertimbangkan 'faktor eksternal, seperti contoh kekerasan, pembatasan pertemuan damai,  dan penanda kerusuhan sipil lainnya.

Sementara itu, Trump menyebut keputusan Facebook sebagai penghinaan. “Mereka seharusnya tidak dibiarkan lolos dari penyensoran dan pembungkaman ini. Namun pada akhirnya, kita akan menang. Negara kita tidak dapat menerima pelecehan ini lagi!” katanya dalam rilis berita.

Platform sosial seperti Facebook dan Twitter telah menjadi alat yang sangat diperlukan bagi politisi untuk menyampaikan pesan, dan untuk mengumpulkan sumbangan dolar bernilai kecil.

Tanpa megafon Twitter dan daya tarik penggalangan dana yang ditargetkan yang dikuasai kampanyenya di Facebook, Trump bisa berada di posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan politisi lainnya. 

Trump telah menggoda untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada 2024. Para pembantunya mengklaim, Trump telah berupaya meluncurkan platform media sosialnya sendiri,  untuk bersaing dengan orang-orang yang telah mencalonkannya, tetapi belum terwujud.

Sebuah blog yang diluncurkan di situsnya pada awal  2021, ditutup setelah kurang dari sebulan on air karena minus peminat. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah