TAIPEI, KALBAR TERKINI - Kebencian Tiongkok ke Taiwan terlanjur mencapai ubun-ubun. Taiwan dituduh sebagai pulau separatis sehingga segala sesuatu menyangkut Taiwan langsung dicurigai. Termasuk bantuan vaksin Covid-19 dari Jepang yang membuat Tiongkok naik darah.
Padahal, penyaluran vaksin dari Jepang ini terkait bantuan kemanusiaan sebagai negara sahabat menyusul kian tingginya kasus virus korona di Taiwan. Selain pemerintah, berbagai perusahaan bahkan lembaga agama di Taiwan, berusaha turun tangan untuk mengimpor vaksin.
Adapun terkait bantuan vaksin ke Taiwan dari Jepang ini langsung dikecam oleh Kementerian Luar Negeri China, Senin, 31 Mei 2021. Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Taiwan News, Selasa, 1 Juni 2021, kementrian malah melabeli bantuan itu sebagai 'pertunjukan politik, dan mengklaim telah menimbulkan 'kecurigaan' di kalangan warga Taiwan sendiri.
Baca Juga: Direktur Huawei Polandia Dituding Intelijen China: Gunakan Nama 'Stanislaw'
Sato Masahisa, ketua komite partai berkuasa Jepang telah mengumumkan pada Jumat, 28 Mei 2021, pemerintahnya bakal segera mengirim vaksin ke Taiwan, tapi langsung dikomentari nyinyir oleh China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam konferesi pers di Beijing, Ibu Kota China, berujar: "Kami dengan tegas menentang penggunaan pandemi untuk pertunjukan politik."
Wang mengklaim Jepang saat ini tidak dapat mengamankan pasokan vaksin yang memadai untuk kebutuhannya sendiri, dan langkah Jepang ke Taiwan, merupakan tindakan 'campur tangan dalam urusan internal China'.
Baca Juga: Islamfobia di Austria Membahayakan: Spanduk Ujaran Kebencian Disebar
Juru bicara itu menuduh bahwa pengumuman Jepang, yang menyatakan sedang mempelajari kemungkinan menyediakan vaksin ke Taiwan, telah dicurigai oleh banyak media dan masyarakat umum di Taiwan sendiri, serta dunia luar.