Ia meraih gelar doktor di bidang kajian budaya di Universitas Nasional Singapura.
Pada Mei 2014 dengan disertasi berjudul Menulis Kembali Bangsa: Pramoedya dan Politik Dekolonisasi yang akan segera terbit dalam bentuk buku.
Baca Juga: Biasa Tampil di Acara Televisi Nasional, Berikut Profile Ustaz Achmad Zaky Mirza
Sejak akhir tahun 1990an, sebuah lembaga pendidikan di luar Indonesia telah mengundangnya menjadi pembicara.
Antara lain: Universitas Nasional Tsing Hua (Hsinchu, Taiwan), Universitas Shanghai, Akademi Seni China (Hangzhou), Universitas Sungkonghoe (Seoul), Universitas Philpines , Universitas Ateneo de Manila, Universitas Nasional Australia, Universitas Leiden, Universitas Amsterdam, Pusat Studi Kebudayaan dan Masyarakat (Bangalore), Universitas California Los Angeles dan Universitas California Berkeley.
Pada Maret 2014, bersama sejumlah pakar, ia merumuskan dan bertindak sebagai ketua panitia simposium nasional bertajuk "Jalan Kemandirian Bangsa".
Baca Juga: Jubir Rusia Maria Zakharova: Cantik, tapi Judesnya 'Alamak'!
Bertujuan merumuskan semacam "GBHN" bagi pemerintahan Joko Widodo yang saat itu baru saja diumumkan maju dalam Pilpres 2014.
Pada 31 Desember 2015, ia dilantik menjadi Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan , Republik Indonesia.
Sejak November 2020, ia juga mulai bergerak sebagai Komisaris Utama Balai Pustaka , Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang percetakan dan publikasi.***