Rocky Gerung Sebut TKA Asal China Kerja Intilijen, Ini Biodata Tokoh Kontroversial Mantan Dosen UI Tersebut

11 Mei 2021, 09:52 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung. /ANTARA FOTO/Reno Esnir.

KALBAR TERKINI – Nama Rocky Gerung banyak disebut sejak beberapa tahun terakhir.

Selain karena sering membuat pernyataan yang kontroversial, Rocky Gerung juga dianggap cukup berani mengkritisi pemerintah.

Yang terbaru, Rocky geram dengan banyaknya TKA asal Tiongkok yang masuk tanah air di saat pemerintah memperketat Mudik Idul Fitri 2021.

Baca Juga: Mohon Doa Masyarakat Kalbar, Dr. Hermansyah Masuk 10 Besar Seleksi Hakim Agung MA RI

Ia menyebut, TKA yang masuk tersebut bukan hanya tenaga kerja melainkan juga intelijen yang memanfaatkan momen lebaran saat ini.

Nah, siapa sejatinya Rocky Gerung, sosok kontroversial tersebut, berikut biodatanya.

Nama Lengkap: Rocky Gerung

Nama Panggilan: Rocky

Pindah Jurusan ke Filsafat.....

Baca Juga: Covid-19 Mengamuk di India, Kamala Harris Cemas Nasib Keluarga Besarnya

Tempat Tanggal Lahir: Manado, 20 Januari 1959

Bidang keahlian: Dosen, ahli filsafat, dan pengamat politik

Awal Mula Kehidupan

Dilahirkan di Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 20 januari tahun 1959.

Belum diketahui secara jelas bagaimana masa kecil dari ahli filsafat yang satu ini.

Baca Juga: Sumaya Rida, Aktris Saudi yang Naik Daun: Film Terbarunya bareng Aktor 'Titanic'

Namun dari berbagai sumber mengatakan bahwa setelah tamat dari bangku Sekolah Menengah Atas ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Indonesia di Fakultas Ilmu Politik dan Sosial jurusan ilmu politik pada tahun 1979.

Ia masuk pertama kali ke Universitas Indonesia dengan memilih jurusan kuliah ilmu politik, namun tidak beberapa lama.

Jadi Dosen Atas Permintaan Khusus...

Ia kemudian justru pindah jurusan, yaitu pindah ke jurusan filsafat, kemudian ia berhasil menyelesaikan kuliahnya sekitar tahun 1986, tergolong cukup lama memang.

Baca Juga: Lionel Messi Serukan Stop Pelecehan Online, Ajak 200 juta Orang Tebarkan Energi Positif di Media Sosial

Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di Departemen Ilmu Filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015.

Ia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister; sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.

Ia tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat; ia juga pernah mengajar pada program pascasarjana.

Baca Juga: Vanessa Pappas, CEO TikTok: Dunia adalah Realitas Miliaran Dolar

Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah aktris Dian Sastrowardoyo.

Bersama tokoh-tokoh seperti Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra, Rocky ikut mendirikan Setara Institute, sebuah wadah pemikir di bidang demokrasi dan hak asasi manusia, pada 2005.

Dalam bidang politik, Rocky bersama Sjahrir dan istrinya, Kartini pernah mendirikan Partai Indonesia Baru (PIB) pada 2002.

Tak Aktif di Partai....

Meski ikut mendirikan, ia tak aktif di kepengurusan partai. Belakangan, Rocky memutuskan keluar dan bergabung dengan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) pada 2011.

Ia didapuk sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai SRI.

Partai tersebut bermaksud mencalonkan Sri Mulyani untuk pemilihan presiden Indonesia 2014.

Namun, SRI gagal melewati proses verifikasi administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga tidak dapat mengikuti Pemilihan Umum 2014.

Rocky juga pernah mengetuai Sekolah Ilmu Sosial (SIS), sebuah sekolah nonformal yang mendidik siswanya untuk memahami realitas sosial secara interdisipliner.

Di bawah Yayasan Padi dan Kapas yang juga diketuai oleh Sjahrir.

Pengajar di SIS ada sepuluh orang, beberapa di antaranya adalah Arief BudimanSalim Said, dan Rahman Tolleng.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler