KALBAR TERKINI – Penentuan 1 Syawal yang menandai berakhirnya puasa Ramadhan dilakukan secara berbeda-beda di tanah air.
Sebagian ormas khususnya Muhammadiyah menggelar penghitungan hisab sehingga diketahui lebih awal 1 Syawal jatuh di hari apa.
Namun pemerintah mengacu pada Ormas Nahdatul Ulama memilih melakukan Pemantauan Hilal untuk menentukan 1 Syawal.
Baca Juga: Liburan Lebaran Idul Fitri, Objek Wisata di Kalbar Buka dengan Pengawasan Satgas Covid-19
Berikut beberapa yang menjadi dasar dilaksanakannya Rukyatul Hilal tersebut.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ ، لاَ نَكْتُبُ وَلاَ نَحْسِبُ ,الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا
”Sesungguhnya kami adalah umat ummiyah, Kami tidak mengenal tulis-menulis (mayoritas tidak bisa baca-tulis) dan tidak pula mengenal ilmu hisab (Mayoritas tidak tahu ilmu hisab)
Puasa Nabi....