Gelar Misa di Reruntuhan Gereja Mosul, Paus ke ISIS: Membunuh atas Nama Tuhan adalah Salah!

- 7 Maret 2021, 20:49 WIB
PAUS FRANCIS KE ISIS -  Paus Francis berpesan ke ISIS dalam homilinya di antara reruntuhan Gereja Katolik Mosul: Membunuh atas Nama Tuhan adalah salah!./REUTERS/
PAUS FRANCIS KE ISIS - Paus Francis berpesan ke ISIS dalam homilinya di antara reruntuhan Gereja Katolik Mosul: Membunuh atas Nama Tuhan adalah salah!./REUTERS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

"Mayoritas telah beremigrasi dan takut untuk kembali," katanya. "Tapi saya tinggal di sini, dengan dua juta Muslim yang memanggil saya ayah, dan saya menjalankan misi saya dengan mereka," tambahnya, memberi tahu Paus Francis tentang Komite Keluarga Mosul yang mempromosikan hidup berdampingan secara damai antara Muslim dan Kristen.

Seorang warga Muslim dari Komite Keluarga  Mosul, Gutayba Aagha mendesak orang-orang Kristen yang melarikan diri untuk kembali ke rumah-rumah mereka dan melanjutkan aktivitas mereka di tanah air sendiri. 

Paus Francis kemudian terbang dengan helikopter ke Qaraqosh, kawasan Nasrani yang dikuasai oleh pejuang ISIS.

Di kawasan ini, keluarga-keluarga yang mengungsi mulai perlahan-lahan kembali, dan membangun rumah mereka yang hancur. Di Qaraqosh, Paus Francis menerima sambutan yang paling heboh sepanjang muhibahnya di Irak. Ribuan warga memenuhi sepanjang jalan untuk melihat langsung pemimpin agama mereka.

Sayangnya, sebagian besar warga tidak memakai masker meski terjadi peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Irak. “Saya tidak bisa menggambarkan kebahagiaan saya, ini adalah peristiwa oaling bersejarah yang tidak akan terulang,” kata Yosra Mubarak (33) yang sedang hamil tiga bulan yangs empat tujuh tahun meninggalkan rumahnya bersama suami dan putranya akibat kekerasan di kota itu. 

Paus Francis telah menekankan perdamaian antaragama sejak awal perjalanannya pada Jumat pekan lalu.

Pada Sabtu lalu, Paus Francis mengadakan pertemuan yang bersejarah dengan ulama Syiah Irak dan mengunjungi tempat kelahiran Nabi Ibrahim, dan mengutuk kekerasan atas nama Tuhan.*** 

 

Sumber: Reuters 

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah