Susul Facebook, YouTube Hapus Saluran Militer Myanmar

- 6 Maret 2021, 01:22 WIB
DIHAPUS YOUTUBE - Lima saluran milik militer Myanmar akhirnya dicabut dari YouTube. Langkah dari pihak platform berbagi video ini terjadi menyusul pengumuman Facebook yang juga melakukan tindakan yang sama./AP VIA REPUBLIC WORLD/
DIHAPUS YOUTUBE - Lima saluran milik militer Myanmar akhirnya dicabut dari YouTube. Langkah dari pihak platform berbagi video ini terjadi menyusul pengumuman Facebook yang juga melakukan tindakan yang sama./AP VIA REPUBLIC WORLD/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

BANGKOK, KALBAR TERKINI -  YouTube menghapus lima saluran yang dijalankan oleh militer Myanmar karena melanggar pedoman komunitas dan persyaratan layanannya. Kelimanya, Myawaddy Media, MRTV, WD Online Broadcasting, MWD Variety, dan MWD Myanmar.

YouTube menyatakan, keputusan tersebut yang diberlakukan mulai Jumat, 5 Maret 2021, terkait pula dengan kudeta yang dilakukan militer Myanmar atas kepemimpinan Aung San Suu Kyi bersama partainya pada 1 Februari 2021.

Lewat kelima saluran itu, militer Myanmar dalam siaran-siarannya di YouTube telah melanggar pedoman komunitas  dan syarat-syarat dari raksasa internet ini.

Baca Juga: Nekat Tayang Klip Artis Porno AS, Iran Periksa Aplikasi Rubika

"Kami telah menghentikan sejumlah saluran dan menghapus beberapa video dari YouTube sesuai dengan pedoman komunitas kami dan hukum yang berlaku," kata YouTube dalam pernyataan yang dikirim melalui email sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Sabtu, 6 Maret 2021.

YouTube menambahkan, pihaknya masih memantau konten-konten lain yang melanggar aturannya. YouTube telah menghentikan sekitar 20 saluran dan menghapus lebih dari 160 video dalam beberapa bulan terakhir karena melanggar kebijakannya terkait perkataan yang mendorong kebencian dan pelecehan, praktik penipuan, melanggar kebijakan konten terkait kekerasan atau grafis, dan pelanggaran persyaratan layanannya.

Baca Juga: 'Gloria in Exelcis Deo': Paus Francis sedang Menuju Irak!

Pada Desember 2020, YouTube juga menarik 34 saluran sebagai bagian dari penyelidikan terhadap konten yang di-upload tentang pemilu di Myanmar, konflik regional, dan berita terkait AS, China, dan Malaysia. Keputusan YouTube ini menyusul kebijakan Facebook yang juga telah menghapus semua halaman terkait militer Myanmar dari situsnya dan dari Instagram yang juga dimilikinya.***

Sumber: The Associated Press

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x