Atronout ISS Kaget Melihat Cahaya Biru Aneh di Atmosfir Bumi

- 18 Oktober 2022, 17:04 WIB
Saat astronot NASA yang bertugas di ISS mengabadikan foto Bumi, kaum Bumi Datar justru tuding gambar sudah diedit.
Saat astronot NASA yang bertugas di ISS mengabadikan foto Bumi, kaum Bumi Datar justru tuding gambar sudah diedit. /Twitter.com/@Astro_Doug

KALBAR TERKINI - Seorang astronot di ISS terperangah ketika melihat gumpapan cahaya biru aneh yang melayang-layang di atsmosfer bumi.

Fenomena itu langsung dijepretnya ketika melihatnya pada Sabtu, 30 Oktober 2022.

Ketika itu, Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) berada di atas Laut China Selatan.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Live Science, Selasa, 18 Oktober 2022, sepasang gumpalan biru terang ini tidak saling terkait.

Baca Juga: Arab Saudi Siap Kirim Astronout Wanita ke Luar Angkasa

ISS adalah sebuah stasiun luar angkasa modular yang terletak di orbit bumi rendah.

ISS sendiri merupakan proyek gabungan multinasional, yang melibatkan lima badan antariksa.

Kelimanya, NASA (AS), Roscosmos (Rusia), JAXA (Jepang), CSA (Kanada), dan ESA (Uni Eropa).

Kepemilikan dan penggunaan ISS ditetapkan oleh perjanjian dan kesepakatan antarpemerintah.

Baca Juga: Pemerintahnya Berseteru, Pesawat Rusia Kirim Sayur Terong Kegemaran Astronout AS di Stasiun ISS

Stasiun ini berfungsi sebagai laboratorium penelitian gravitasi mikro dan lingkungan luar angkasa.

Penelitian ilmiah ini mencakupi bidang astrobiologi, astronomi, meteorologi, fisika, dan bidang lainnya.

ISS cocok untuk menguji sistem dan peralatan pesawat ruang angkasa, yang diperlukan untuk kemungkinan misi jangka panjang ke bulan dan Mars kelak di masa depan.

Baca Juga: Menyusul Anjing Laika, Rusia Jadikan Tikus sebagai Astronout Penelitian

Program ISS berkembang dari gabungan beberapa stasiun luar angkasa khususnya Mir 2 Rusia, Stasiun Luar Angkasa Freedom AS, dan Fasilitas Orbital Columbus Eropa.

Mewakilkan kehadiran manusia tetap di luar angkasa ISS telah ditempati oleh paling tidak dua orang sejak 2 November 2000.

Setiap kali pergantian awak, keempat awak lama dan baru ada di sana, dan juga paling tidak satu pengunjung lainnya.

Stasiun luar angkasa ini terletak di orbit sekitar bumi dengan ketinggian sekitar 410 kilometer, sebuah tipe orbit yang biasanya disebut orbit bumi rendah.

Ketinggian persisnya bervariasi, sejalan dengan waktu sekitar beberapa kilometer dikarenakan seretan atmosfer dan ;reboost'.

Stasiun ini, rata-rata, kehilangan ketinggian 100 meter perhari, yang mengorbit bumi dengan periode 92 menit.

Pada 1 Desember 2003, ISS telah menyelesaikan 33.500 orbit sejak peluncurannya.

ISS utamanya dilayani oleh Pesawat Ulang Alik hingga pensiun pada 2011, Soyuz, dan wahana antariksa Progress.

Pada 2005, ISS masih dalam pembuatan dan berkapasitas tiga awak.

Sejauh ini, seluruh awak tetap datang dari program luar angkasa Rusia atau AS.

Tetapi ISS telah dikunjungi oleh banyak astronaut, dari 19 negara di dunia (dan juga turis luar angkasa).

Setelah Pesawat Ulang Alik (Space Shuttle) pensiun pada 2011, NASA membuat program Commercial Ressuply Service.

Ketika itu, perusahaan komersial akan mengirim kargo atau supply ke ISS. Contohnya adalah Northrop Grumman, SpaceX, dan Sierra Nevada Corporation.

NASA juga membuat Commercial Crew Program (CCP) untuk mengirim awak ke ISS.

Beberapa perusahaan akan diberikan kontrak untuk mengembangkan pesawat luar angkasa mereka, dan mengirim awak ke ISS.

Kontak CCP diberikan kepada SpaceX (Crew Dragon) dan Boeing (Starliner)

Nama 'Stasiun Luar Angkasa Internasional' (disingkat 'MKS' dalam bahasa Rusia) menandakan sebuah penyelesaian netral mengakhiri perselisihan pendapat tentang namanya.

Awalnya ingin dinamakan 'Stasiun Luar Angkasa Alpha', namun ditolak oleh Rusia, karena akan dikira stasiun itu adalah sesuatu yang baru.

Namun, Uni Soviet telah mengoperasikan delapan stasiun orbital jauh sebelum ISS diluncurkan.

Usulan Rusia untuk nama adalah 'Atlant' ditolak oleh AS karena khawatir kemiripan nama dengan Atlantis, nama benua legenda yang tenggelam ke lautan.

Penggunaan Atlantis juga akan menyebabkan kebingungan dengan Pesawat Ulang Alik Atlantis.

Adapun gumpalan biru yang aneh melayang-layang di atmosfer bumi dalam foto astronot yang menakjubkan. Tapi apa itu?

Cahaya biru berasangan yang mempesona ini mungkin terlihat seperti dunia lain.

Namun pada kenyataannya, itu adalah hasil dari dua fenomena alam, yang tidak terkait yang terjadi begitu saja, dan bersamaan.

Gumpalan cahaya pertama, yang terlihat di bagian bawah gambar adalah sambaran petir besar-besaran di suatu tempat di Teluk Thailand.

Sambaran petir biasanya sulit dilihat dari ISS, karena biasanya tertutup awan.

Tapi serangan khusus ini terjadi di sebelah celah besar melingkar di puncak awan.

Ini menyebabkan petir menerangi dinding di sekitar struktur mirip kaldera berawan, menciptakan cincin bercahaya yang mencolok.

Terkait: Petir 'jet biru' yang menembak ke atas, terlihat dari ISS.

Gumpalan biru kedua, yang dapat dilihat di kanan atas gambar, adalah hasil dari cahaya yang dibelokkan dari bulan.

Orientasi satelit alami bumi dalam kaitannya dengan ISS, berarti cahaya yang dipantulkan kembali dari matahari melewati langsung melalui atmosfer planet.

Hal ini mengubahnya menjadi gumpalan biru terang dengan halo kabur.

Efek ini disebabkan oleh beberapa hamburan cahaya bulan dari partikel kecil di atmosfer bumi, menurut Observatorium Bumi.

Warna yang berbeda dari cahaya, tampak memiliki panjang gelombang yang berbeda, yang mempengaruhi interaksinya dengan partikel atmosfer.

Cahaya biru memiliki panjang gelombang terpendek, dan karena itu paling mungkin untuk menyebar.

Ini menyebabkan bulan menjadi biru pada gambar ini.

Efek yang sama juga menjelaskan mengapa langit tampak biru pada siang hari.

Hal ini karena panjang gelombang biru sinar matahari paling banyak menyebar.

Gelombang biru ini menjadi lebih terlihat oleh mata manusia, menurut NASA.

Yang juga terlihat di foto adalah jaring cahaya buatan yang berasal dari Thailand.

Sumber polusi cahaya lain yang menonjol dalam gambar dipancarkan dari Vietnam dan Pulau Hainan.

Hainan adalah wilayah paling selatan Cgina, meskipun sumber cahaya ini sebagian besar tertutup oleh awan.

Lingkaran oranye yang sejajar dengan kelengkungan bumi adalah tepi atmosfer.

Hal ini umumnya dikenal sebagai 'tungkai bumi', jika dilihat dari luar angkasa, menurut Earth Observatory.***

Sumber: Live Science

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x