Transplantasi Organ Hewan ke Manusia Berisiko Picu Pandemi Baru, Dr Baines: Tidak Etis!

- 5 Agustus 2022, 09:37 WIB
Ahli bedah di NYU Langone Transplant Institute mempersiapkan jantung babi untuk xenotransplantasi di NYU Langone Health pada 6 Juli 2022, di New York City.
Ahli bedah di NYU Langone Transplant Institute mempersiapkan jantung babi untuk xenotransplantasi di NYU Langone Health pada 6 Juli 2022, di New York City. /(Foto: Joe Carrotta untuk NYU Langone Health)

Lebih banyak dana akan mempercepat pekerjaan ini, dan Kesepakatan Modernisasi Penelitian PETA memberikan peta jalan ilmiah terperinci untuk menghilangkan siksaan dan pembunuhan hewan dalam eksperimen.

"Manusia membutuhkan transplantasi, membutuhkan organ manusia, dan gagasan bahwa transplantasi hati babi ini merupakan terobosan, adalah omong kosong," katanya.

Hal ini melanggengkan mitos bahwa xenotransplantasi akan praktis.


Sementara itu, Euronews dan The Associated Press melaporkan pada 9 Maret 2022, orang pertama yang menerima transplantasi jantung dari babi telah wafat.

Kematiannya terjadi hanya dua bulan setelah percobaan terobosan, sebagaimana pengumuman dari rumah sakit di Negara Bagian Maryland, AS, yang melakukan operasi.

David Bennett (57) meninggaldi University of Maryland Medical Center. Dokter tidak memberikan penyebab pasti kematiannya.

Hanya disebutkan bahwa kondisinya mulai memburuk beberapa hari sebelumnya.

Putra Bennett yakni Bennett Jr memuji rumah sakit karena menawarkan eksperimen terakhir.

Menurutnya, keluarga berharap bahwa itu akan membantu upaya lebih lanjut untuk mengakhiri kekurangan organ.


"Kami berterima kasih atas setiap momen inovatif, setiap mimpi gila, setiap malam tanpa tidur yang masuk ke dalam upaya bersejarah ini," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x