KALBAR TERKINI - Menantu Mustopa NR, Fauziah menceritakan kehidupan mertuanya semasa hidup, mulai dari keinginannya untuk diakui sebagai wakil Nabi Muhammad S.A.W hingga asal muasal mutasi rekening mencapai Rp 800 juta.
Menurut Fauziah, Mustopa mengklaim berdasarkan dari mimpi dan keyakinan bahwa ia merupakan wakil nabi.
Namun keluarga menentang dan sudah mengingatkan hal itu.
"Kalau mengenai wakil nabi itu, anak-anaknya sudah tidak mau mendengarkan lagi. Yang jelas, anak-anaknya sudah mengingatkan," jelasnya.
Mustopa juga pernah mengumpulkan warga sekitar rumahnya dan para tokoh agama pada 1997 silam.
Saat itu ia mengundang sekitar 20 orang yang merupakan tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar, namun pengakuannya sebagai wakil nabi tersebut tidak ditanggapi.
Mustopa juga mengaku pernah mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Dalam surat yang dikirim ke MUI, Mustopa mengklaim pernah bermimpi bertemu rasul sebanyak dua kali.
Dia mengaku bertemu mimpi Nabi Muhammad pertama 1982 ketika dia sakit keras, kedua pada 1992 itu di mimpi keduanya.
Tak hanya mimpi, Mustopa pun mengaku pernah bertemu langsung dengan Nabi Muhammad dan mendapat perintah atau pengakuan dari nabi bahwa dia adalah nabi kedua atau wakil nabi
Fauziah juga menjelaskan Mustopa tidak menguasai teknologi dan tidak bisa mengoperasikan komputer sehingga ia heran ada ketikan surat yang ditinggalkan Mustopa usai menembak kantor MUI.
Namun dia menduga, Mustopa mengetik surat itu di rental komputer.
Sementara asal senjata dan bisa menembak keluarga mengklaim tidak mengetahui sama sekali.
"Soal menembak, tidak tahu belajar dimana.