KALBAR TERKINI - Koalisi sipil mendesak kepolisian untuk membuka kembali penyelidikan tragedi Kanjuruhan.
Desakan tersebut dikeluarkan setelah proses hukum yang berjalan sejauh ini dinilai penuh kejanggalan dan belum mengungkap secara utuh peristiwa yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022 yang lalu.koo
Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari YLBHI, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), LBH Surabaya, LBH Pos Malang, Lokataru dan IM 57+ Institute mengklaim menemukan sejumlah kejanggalan berdasarkan pemantauan mereka sejak masa sebelum dan dalam proses pengadilan.
Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, menduga bahwa proses hukum tragedi Kanjuruhan dirancang untuk gagal dan hanya menyasar aktor lapangan.
“Sejak awal ini ada indikasi diniatkan untuk gagal.
Dari penetapan tersangka enam orang, tapi tidak membawa pelaku penembak gas air mata ke tribun, itu jelas memutus prinsip kausalitas dalam pidana.
Ini artinya ingin mengaburkan peristiwa yang sesungguhnya terjadi,” jelas Isnur dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu 21 Maret 2023.