dr Ade mengatakan paru-paru Dian memiliki rongga di dalamnya. Dia menyebut biasanya hal ini dialami oleh orang dengan penyakit TBC paru.
"Di sini yang disebut sebagai pneumoconiosis serta juga adanya kavitas atau rongga di dalam paru, yang juga dapat terjadi merupakan gambaran penyakit yang menahun.
Biasanya kalau pada orang Indonesia, kavitas-kavitas itu dapat terbentuk akibat penyakit-penyakit seperti misalnya TBC paru," tambahnya.
Selain itu, ahli Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri, Kombes Wahyu Marsudi mengungkapkan pada tubuh Renny Margaretha ditemukan kandungan obat kanker payudara.
"Dari sisi forensik, laboratorium forensik tidak menemukan adanya bahan beracun dan berbahaya dari tubuh korban.
Tetapi di sini kita menemukan dari organ hepar dari miliki milik Ibu Renny Margaretha kita temukan adanya Tamoxifen atau obat kanker payudara," kata Wahyu Marsudi.
Sementara itu, Ketua Apsifor, Reni Kusumowardhani mengungkapkan terjadi delusi pada satu di antara korban keluarga Kalideres, Dian yang meyakini bahwa ibunya yang bernama Renny Margaretha Gunawan masih hidup.
Menurut Reni, alasan inilah yang kemudian membuat jasad Renny tidak dimakamkan, meskipun telah meninggal dunia.
"Kenapa kemudian Renny tidak dimakamkan? karena ada dukacita yang patologis yang dialami oleh Dian.
Sehingga masih membangun satu delusi seolah ibunya itu masih hidup meskipun secara rasional dia tahu bahwa ibunya sudah tidak ada," ungkap Reni Kusumowardhani.
Menurutnya, situasi inilah yang membuat Dian seakan menampik kenyataan bahwa ibunya telah meninggal sekaligus meneruskan kegiatan merawat jasad ibunya yang seolah masih hidup itu.***