Update Kasus Kalideres: Barang-barang di rumah yang dijual, Pesan Emosi Negatif di Ponsel dan Pengakuan Saksi

- 21 November 2022, 23:11 WIB
Polii mengeluarkan barang bukti untuk mengungkap kasus Satu Keluarga Meninggal di Kalideres
Polii mengeluarkan barang bukti untuk mengungkap kasus Satu Keluarga Meninggal di Kalideres /

KALBAR TERKINI - Polisi menyebut barang-barang milik satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat bukan hilang karena dicuri, melainkan dijual.

Fakta ini diketahui setelah polisi mengecek ponsel milik korban lewat proses digital forensik.

Berdasarkan proses tersebut, diketahui korban sempat menghubungi satu nomor untuk menjual barang-barang yang ada di rumah.

"Ternyata yang bersangkutan pernah menghubungi salah satu nomor ini terkait penjualan barang-barang yang ada di rumah.

Apakah itu mobil kendaraan, kemudian penjualan AC, kulkas, blender, TV," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Senin 21 November 2022.

Hengki menjelaskan bahwa kepolisian juga telah mengantongi identitas pembeli barang dari keluarga yang ditemukan tewas di dalam rumah tersebut.

Dengan fakta ini maka isu yang sempat beredar bahwa barang-barang milik keluarga itu telah dicuri tidak terbukti.

"Jadi, praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada di rumah, sementara bisa kita patahkan," tambahnya.

Baca Juga: Update Sidang Sambo:10 Anggota Polres Jaksel Jadi Saksi dan Pengakuan Petugas Bank Tentang Transferan 200 Juta

Polisi juga menemukan dua telepon seluler (ponsel/handphone) di rumah tersebut.

Hengki mengatakan, meski rumah itu berisi empat orang, namun keempatnya hanya menggunakan dua ponsel untuk berkomunikasi.

"Di dalam rumah itu hanya ada dua handphone dan ini digunakan oleh keempat korban," jelas Hengki. 

Hal tersebut dibuktikan dengan aplikasi Peduli Lindungi yang ada di dua ponsel itu.

Masing-masing ponsel berisi dua identitas pada aplikasi.

Hengki mengungkapkan berdasarkan hasil digital forensik terhadap dua handphone tersebut, ditemukan banyak komunikasi satu arah.

Komunikasi itu berisi pesan emosional yang bersifat negatif.

Namun, Hengki tak membeberkan secara detail seperti apa pesan tersebut.

"Kami temukan komunikasi satu arah dari satu handphone ke handphone yang lain, ini banyak sekali kata-katanya berisi tentang emosi yang bersifat negatif dan saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik,"ungkapnya.

Baca Juga: Kronologi Penyekapan 19 Wanita di Pasuruan, Prostitusi Berkedok Warung Kopi

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x