Apokaliptik, Sekte yang Disebut Sebabkan Kematian Satu Keluarga di Kalideres dan Tewaskan 900 Orang di Guyana

- 15 November 2022, 22:30 WIB
Apokaliptik, sekte yang diduga sebabkan meninggalnya satu keluarga di Kalideres
Apokaliptik, sekte yang diduga sebabkan meninggalnya satu keluarga di Kalideres /tangkapan layar/

KALBAR TERKINI - Kasus tewasnya satu keluarga dalam sebuah rumah di daerah Kalideres, Jakarta Barat memunculkan banyak spekulasi.

Empat mayat yang merupakan satu keluarga yang ditemukan tewas di dalam rumah mereka di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022.

Jasad suami diketahui bernama Rudyanto Gunawan (71), sedangkan sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (68).

Anak perempuan dari keduanya yang juga ditemukan tewas bernama Dian (40) dan ipar Rudyanto, Budyanto Gunawan (69).

Berkembang isu kematian keluarga itu diduga karena mereka menganut paham tertentu, yakni apokaliptik.

Sebelumnya, Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Eliasta Meliala mengemukakan dugaan keluarga tewas di Kalideres itu menganut paham apokaliptik.

Adrianus mengatakan paham tersebut pernah menyebabkan kematian massal di Guyana, Amerika Selatan pada 1978.

"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua.

Baca Juga: Polri Selidiki Pejabat BPOM dan 5 Perusahaan Farmasi. Berikut Update Terbaru 73 Daftar Obat yang Dilarang Edar

Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," jelas Adrianus.

Paham apokaliptik pertama kali menggegerkan dunia ketika pada 18 November 1978, sekitar 900 pengikut sekte Peoples Temple pimpinan pendeta bernama Jim Jones bunuh diri massal di hutan terpencil di Guyana.

Sebelum bisa menghasut ratusan orang tersebut, Jones sudah menanamkan kepercayaan di tengah para pengikutnya di Amerika Serikat sejak 1960-an.

Dalam ajarannya, Peoples Temple menggabungkan unsur-unsur Kristen, sosialisme, komunisme, dan gaya hidup berkelompok dengan orang-orang lintas ras.

Pada 1965, Jones pun memerintahkan para pengikut Peoples Temple pindah dari tempat tinggal mereka di berbagai penjuru AS untuk berkumpul di California.

Di sana, ajaran Jones mulai menjauh dari paham Kristen tradisional.

Ia bahkan mulai mengklaim diri sebagai reinkarnasi Kristus dan Buddha, dan akhirnya menjadi dewa para pengikut Peoples Temple.

Dengan dasar ajaran komunisme dan sosialisme, Jones memerintahkan para pengikutnya untuk menyerahkan diri mereka sepenuhnya untuk proyek utopis Peoples Temple.

Tujuan besar proyek tersebut adalah membangun komunitas dengan menyerahkan seluruh kekayaan pribadi, bekerja untuk gereja tanpa bayaran, dan memutus hubungan dengan keluarga.

Baca Juga: UPDATE Kasus Polisi Serang Rumah Sakit di Sumut,Mulai Dari Kronologi Hingga Penyebab, Pelaku Masuk Sel Khusus

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x