Sementara lima tembakan dari Bharada E mengenai tubuh Brigadir J hingga menyebabkan yang bersangkutan tewas.
Saat insiden terjadi, Budhi menyebut Brigadir J memegang senjata HS-9 dengan kedua tangannya.
Salah satu tembakan yang dilepaskan Bharada E mengenai jari Brigadir J.
Di lain pihak, mengutip dari situs HS Produk, senjata HS-9 memiliki tekstur bingkai yang memungkinkan posisi tangan lebih tinggi pada pistol.
Sehingga diklaim menghasilkan kontrol yang lebih baik selama tembakan cepat.
Ayah kandung Brigadir J mengaku heran lantaran tidak ada satupun peluru yang mengenai Bharada E.
Ia mengklaim putranya merupakan seorang penembak jitu di kepolisian.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyoroti kasus penembakan di kediaman Kepala Divisi Profesi dan Keamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J.
Wakil Koordinator KontraS, Rivanlee Anandar mengatakan pihaknya menemukan kejanggalan pada kronologi yang disampaikan Polri.
Berikut kejanggalan penembakan Brigadir J di Rumah Dinas Pejabat Polri: