KALBAR TERKINI - Pendiri Lembaga Survei Indonesia dan Lingkaran Survei Indonesia Denny JA mengecam manuver sejumlah politikus yang ingin menunda pemilu pada 2024 ke 2027.
"Memperpanjang- panjang kekuasaan tanpa alasan yang cukup. akan dicatat sejarah sebagai skandal politik,” tegas Denny JA sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari pernyataannya di grup Whatsupp @ForumRedaktur, Minggu, 6 Maret 2022.
Pernyataan Denny ini juga diangkat daru tulisan di akun Facebook-nya @Denny JA_World, yang disarikannya dari sejumlah media massa papan atas di Indonesia.
Baca Juga: Angelina Sondakh Trauma Masuk Politik Usai Bebas dari Kurungan, Krisna Murti: Dia Ingin Sujud Syukur
Karena tak cukup alasan, menurut Denny, sebaiknya para politisi itu menghentikan manuver tersebut.
Denny mengakui, konstitusi dapat diamandemen agar memberi keabsahan menunda pemilu, atau menambah durasi jabatan presiden menjadi tiga periode.
"Tapi tanpa alasan yang cukup, manuver itu akan berbalik menjadi catatan kelam, yang mencoreng nama penganjurnya dalam catatan sejarah Indonesia," tambah Denny.
“Sila pertama demokrasi itu menyelenggarakan pemilu secara reguler. Rakyat berhak memilih, dan mengganti pemimpinnya secara reguler lewat pemilu," tambahnya.