Menunda Pemilu 2024 adalah Skandal Politik, Denny JA: Ini Memperpanjang Kekuasaan tanpa Alasan!

- 6 Maret 2022, 23:31 WIB
A Portrait of Denny JA - OpenSea.io
A Portrait of Denny JA - OpenSea.io /

Tentu saja, ;anjut Denny, itu karena situasi darurat sehingga pemilu dapat ditunda. Misalnya, peristiwa yang saat ini terjadi di Ukraina.

"Hanya permisalan saja. Katakanlah, ini sudah dijadwalkan jauh hari.

Pemilu reguler Ukraina misalnya, akan diselenggarakan tujuh hari dari sekarang (11 Maret 2022). Masuk akal jika pemilu di negara itu ditunda," urainya.

"Ukraina sedang diserang. Perang terjadi. Prioritas utama penduduk di sana untuk survival. Mustahil mereka bisa berencana menyelenggarakan pemilu seperti di era normal," lanjut Denny.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Murka Sikapi Banjir Sintang, Pemerintah Lalai Atasi Masalah Lingkungan, Eksak Kalah Lawan Politik

Menurutnya, dalam suasana darurat, memang dibolehkan menunda pemilu.

"Tapi, itu haruslah alasan yang cukup, masuk akal, sehingga bisa diterima secara common sense (kewajaran), seperti kasus Ukraina sekarang." katanya.

Namun, sambung Denny. “Di Indonesia, menjadikan Covid- 19 untuk menunda pemilu di tahun 2024, dua tahun dari sekarang, itu justu bertentangan dengan data. Alasan itu ditolak oleh fakta yang sangat terang benderang."

"Jelas sudah. Clear. Bukti menujukkan situasi Covid-19 di Indonesia, juga di dunia, justru sekarang semakin aman," kata Denny.

Denny menunjukan data. Pada Maret 2022, jumlah kematian karena Covid-19 bertambah sedikit. Denny juga merujuk data dari Worldometer.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah