Berbicara pada konferensi pers pada hari Rabu ini, Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah meminta Taliban untuk tidak salah menghitung pengumuman penarikan pasukan AS, kelompok itu tidak boleh membuang waktu untuk negosiasi perdamaian.
Sebagaimana diberitakan, Biden akan menarik pasukan, tanpa mempertimbangkan kondisi apapun. Laporan tersebut mengatakan bahwa hanya beberapa pasukan yang akan tetap berada di negara itu untuk melindungi kedutaan dan diplomat.
Kecaman Ulama Indonesia
Dilansir Afghanistan Times, Selasa lalu, para ulama di Indonesia mengutuk perang yang sedang berlangsung di Afghanistan dan menyebutnya sebagai tirani. Para ulama Indonesia pun menyerukan untuk segera mengakhiri kekerasan di negara yang dilanda perang itu.
Menurut kementerian luar negeri, ulama Indonesia mengutuk perang di Afghanistan sebagai 'tidak sah dan tirani'. Mereka menyatakan, kekerasan di Afghanistan adalah tidak sah dan Taliban harus segera berdamai dengan Pemerintah Afghanistan secepat mungkin untuk mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung.
Taliban mengumumkan pada Senin, 12 April 2021, pihaknya tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan Turki tentang Afghanistan yang rencananya akan diadakan pekan ini. Juru bicara politik kelompok tersebut Mohammad Naeem menyatakan, pimpinan mereka masih menilai agenda pertemuan tersebut.
Kantor Kepresiden Afghanistan Ghani bereaksi terhadap pengumuman Taliban, dan menuduh mereka tidak tahu apa-apa, kecuali pembunuhan dan penghancuran.***
Sumber: Afghanistan Times