Bersama Lawan Terorisme
Masih dilansir dari Honolulu Civil Beat, Pentagon secara agresif mendekati Indonesia sebagai sekutunya menyusul kian meningkatnya ketegangan AS dengan China di Pasifik. Hal ini juga terkait ancaman bencana alam yang mematikan dan terorisme dalam dua dekade terakhir.
Pada 2007, Komandan Pengawal Nasional Hawaii, Mayjen Robert Lee menerima telepon dari Laksamana Timothy Keating, Kepala Komando Pasifik di Camp Smith bahwa militer Indonesia meminta untuk bermitra dengan Hawaii melalui Program Kemitraan Negara Pengawal Nasional.
Baca Juga: Lima Warga Pakistan Tewas Dibom, Diserang dari Tepi Jalan
Lee kemudian bertemu Gubernur Hawaii, Linda Lingle untuk memintanya menyetujui kemitraan tersebut. Lingle sendiri sudah lama menjalin hubungan dengan Indonesia. Lingle pertama kali ke Indonesia pada 1995 sebagai Wali Kota Maui, melalui Sister Cities International terkait Peringatan 50 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Lee mengaku antusias atas tawaran kerjasama militer itu, karena prihatin atas peristiwa pemboman teroris di Bali yang menewaskan ratusan orang pada 2002 dan 2005, serta adanya teroris dari Indonesia yang bertempur di Filipina dan Malaysia.
Lee khawatir bahwa jika dibiarkan, jaringan militan ini dapat menyebar ke seluruh komunitas pulau dan menuju ke Hawaii.
“Dari perspektif militer, mengapa kami ingin terlibat, adalah dari perspektif keamanan dalam negeri. Saya sangat prihatin tentang terorisme di Pasifik, ” kata Lee menjelaskan dalam wawancara telepon.***
Sumber: Honolulu Civil Beat & Kostrad.Mil.id