Iran Serius Perangi ISIS, Pejabatnya Salah 'Ngomong' ke Media: Terancam Dicopot!

7 Maret 2021, 22:29 WIB
WISUDA TENTARA - Pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei melakukan insepeksi pasukan pada acara wisuda taruna di Kota Teheran, Ibu Kota Iran, Oktober 2019./ Foto: Kantor Pimpinan Tertinggi / Handout / EPA/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

TEHERAN, KALBAR TERKINI - Republik Islam Iran mengklaim  tulus membantu Irak dan Suriah dalam memerangi terorisme termasuk ISIS. Itu sebabnya Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Iran menyayangkan pernyataan  Sekretaris Dewan Penasihat Kemanfaatan Mohsen Rezaee bahwa bantuan Iran tersebut dilakukan atas dasar imbalan keuntungan ekonomi.

Adapun ketegasan Iran untuk memerangi terorisme disebut-sebut pula oleh kalangan analisis bahwa Iran berusaha mematahkan  tudingan AS bahwa Iran selama ini berada di balik aksi-aksi terorisme terhadap berbagai fasilitas AS di di negara tetangganya, Irak.

Tudingan AS ke Iran ini termasuk untuk serangan 10 roket di pangkalan militer AS di Kota Baghdad, Ibu Kota Irak, pekan silam. Akibat serangan itu, AS kemudian membalas dengan serangan bom menggunakan jet-jet tempurnya di tempat persembunyian sekelompok teroris Irak yang bersembunyi di wilayah Suriah.

Baca Juga: Larangan Penggunaan Cadar di Swiss Mendapat Dukungan Mayoritas

Setidaknya, analisis bahwa Iran serius memerangi terorisme, dan bukan dalang terorisme, terungkap lewat berita IRNA, Minggu, 7 Maret 2021, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com.

Ditulis IRNA,  Kemenlu Iran menyatakan pada hari Minggu ini, dukungan Iran untuk Irak dan Suriah dalam perang melawan terorisme, didasarkan pada prinsip persaudaraan, bukan keuntungan ekonomi.

Kemenlu juga menyayangkan pernyataan Rezaee dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Menurut  Kemenlu Iran, pernyataan itu adalah pandangan pribadi dari orang yang diwawancarai, dan jauh dari sikap resmi Pemerintah Iran.

Baca Juga: Vaksinasi pada Bumil Menyusui Meningkatkan Imunitas, Begini Penjelasan Ahli

"Dalam semua kasus dan kesempatan, Iran secepat mungkin membantu Pemerintah Irak dan Suriah, berdasarkan prinsip persaudaraan, yang terwujud dalam perang melawan ISIS. Memahami bahaya terorisme di kawasan itu, Iran muncul (bantuan Iran) atas permintaan pemerintah Irak dan Suriah," tegas pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sendiri dalam Twitter-nya  menulis: "Pemerintahan Iran sangat aktif & pejabat mengungkapkan beragam pendapat. Tetapi pendapat tersebut, TIDAK boleh disamakan dengan kebijakan negara."

"Sebagai Menlu Iran & kepala negosiator nuklir, saya akan segera mempresentasikan rencana tindakan konkrit konstruktif kami — melalui saluran diplomatik yang tepat," tambah Zarif dalam Twitter-nya.

Baca Juga: Mujizat dari Lawatan Paus Francis: Presiden Iran Telpon PM Irak, Serukan Perdamaian!

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saaeed Khatibzadeh juga bereaksi dan menekankan bahwa masalah apa pun yang terkait dengan kebijakan luar negeri Iran,  hanya akan diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri melalui jalur atau saluran yang resmi.

Pernyataan yang sangat disayangkan oleh Kemenlu Iran itu adalah wawancara Rezaee dengan Financial Times. Rezaee menyatakan bahwa bantuan Iran kepada negara-negara tetangga yang berjuang melawan terorisme, dilakukan dengan imbalan keuntungan ekonomi.***

 

Sumber: IRNA

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler