KALBAR TERKINI - Peradaban Mesir kuno adalah yang tertua dan termegah yang pernah dikenal umat manusia. Peradaban telah menghadirkan kota-kota yang megah, walaupun akhirnya banyak kota menghilang karena ditinggalkan oleh warga atau ditolak oleh peradaban itu sendiri.
Di banyak wilayah di Mesir, semisal Luxor, yang kini menjadi sebuah kota modern di antara dua tepi timur dan barat Sungai Nil di utara Mesir. Dibangun di bekas lokasi Thebes, Ibu Kota Mesir kuno yang terkenal pada 2052 SM, Luxor adalah pusat pemerintahan raja-raja Firaun, yang telah menciptakan peradaban yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya.
Pada masa lalu, tanah-tanah padang pasir bagian baratnya dikenal sebagai 'kota kematian, merupakan tempat di mana semua penerus Dewa Amun dimakamkan bersama kekayaan yang diyakini dibawa ke kehidupan abadi.
Di kota inilah tersimpan catatan koleksi seni dan catatan arkeologis Mesir purba, yang sebagian tersedia bahkan hingga bahkan 3.000 SM. Penggalian terakhir dilakukan atas makam Fir'aun kecil, Tutankhamun, yang penuh dengan perhiasan emas, patung dan surat berharga.
Baca Juga: Oscar ke-93 Digelar: Namanya dari 'Tiga Anak Babi' atau Paman Oscar?
Baca Juga: Kuatir 'Baper', Pengacara Minta Juri Sidang George Floyd Ditiadakan
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Egypt Today, Senin, 12 April 2021, sebuah kota penuh emas yang hilang di Luxor, masih terus digali. Dijuluki Kota Kebangkitan Aten, nama Dewa Matahari Mesir, kota ini ditemukan oleh arkeolog terkenal Mesir, Zahi Hawass, yang juga mengepalai misi arkeologi di barat Luxor.
Kota ini memiliki serangkaian rumah yang menegaskan, bahwa daratan barat memiliki kehidupan di dalamnya, dan tidak semua pemakaman seperti yang selalu diyakini. Di sinilah berdiri pemerintahan raja terbesar Mesir, Raja Amenhotep III, yang memerintah Mesir dari 1391 SM.