Keduanya ditangkap di tengah panasnya pertempuran geopolitik yang lebih luas antara AS dan China atas supremasi teknologi dan perdagangan. Pemerintahan AS di era Trump melobi sekutunya di Eropa untuk memboikot perangkat jaringan ponsel generasi berikutnya dari Huawei atas kekhawatiran bahwa itu dapat digunakan oleh Beijing untuk memfasilitasi spionase dunia maya atau sabotase digital.
Wang telah ditahan sejak penangkapannya. Durbajlo, mantan pakar keamanan siber untuk lembaga pemerintah termasuk Badan Keamanan Dalam Negeri Polandia, dibebaskan dengan jaminan setelah enam bulan ditahan.
Menurut harian Gazeta Wyborcza, dakwaan tersebut sebagian dirahasiakan, tetapi bagian publiknya menuduh bahwa Wang adalah agen intelijen Tiongkok.
Pada 2011-2019, Wang dituding mencari kontrak tingkat tinggi untuk Huawei yang akan memberi wawasan dan pengaruh ke perusahaan Tiongkok terkait sistem data pemerintah negara bagian dan lokal di Polandia.
Baca Juga: Baye Fall, Anak Jin Senegal yang 10 Kali Kabur dari Penjara
Keduanya menghadapi tuntutan pidana karena ikut serta dalam operasi intelijen asing, dan mengancam kepentingan Polandia. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi minimal tiga tahun penjara.
Wang belajar di Polandia kemudian bertugas di Konsulat Tiongkok di Gdansk sebelum pindah ke posisi senior di Huawei. Ia juga dikenal dengan nama depan Polandia, Stanislaw.
Sementara warga negara Polandia, mitra Wang, diduga membantunya menjalin kontak, dan memberinya dokumen.
Beberapa pengamat menyatakan, dokumen itu bersifat publik, dan tidak diklasifikasikan.
Sidang itu sendiri diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan, dan belum ada tanggal untuk putusan akhir.