Harusnya Didata: Warga yang Wafat Overdosis Obat akibat Covid-19

- 21 April 2021, 01:19 WIB
PANIK - Terjadi kepanikan membeli '(panic buying)' di pusat-pusat perbelajaan menjelang penguncian akibat pandemi Covid-19 di AS.  Selain sembako dan  kebutuhan rumah tangga, berbagai jenis obat dan vitamin 'menghilang' dari rak-rak' karena diborong pembeli./PHOTO: SAN ANTONIO REPORT/CAPTION: OKTAVIANUS/
PANIK - Terjadi kepanikan membeli '(panic buying)' di pusat-pusat perbelajaan menjelang penguncian akibat pandemi Covid-19 di AS. Selain sembako dan kebutuhan rumah tangga, berbagai jenis obat dan vitamin 'menghilang' dari rak-rak' karena diborong pembeli./PHOTO: SAN ANTONIO REPORT/CAPTION: OKTAVIANUS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Sebagian besar overdosis obat disebabkan oleh fentanil, yang dibuat secara ilegal,  dan opioid sintetis lainnya. Tetapi beberapa juga karena obat perangsang, seperti metamfetamin, menurut Times.

Semakin banyak kematian yang melibatkan kombinasi obat-obatan, seperti fentanil atau heroin,  yang dicampur dengan stimulan. 

"Peningkatan kematian tertinggi akibat opioid, yang sebagian besar didorong oleh fentanil, sekarang terjadi di antara orang kulit hitam Amerika," kata Dr Nora Volkow, direktur Institut Penyalahgunaan Narkoba Nasional, pada konferensi kecanduan,  pekan lalu, tulis Times. 

"Dan ketika kita melihat kematian akibat metamfetamin, maka sangat mengerikan untuk menyadari bahwa risiko kematian akibat overdosis metamfetamin, adalah 12 kali lipat lebih tinggi di antara orang Indian Amerika, dan penduduk asli Alaska dibandingkan kelompok lain," tulis sebuah laporan  yang didasarkan pada data dari database Sistem Statistik Vital Nasional.***

 

Sumber: Live Science

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x