KALBAR TERKINI - Perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 merupakan wacana mengerikan dan berbahaya dalam sistem demokrasi di Indonesia.
Media internasional termasuk The Diplomat menilai, wacana yang kian didorong oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ini, hanya akan mengembalikan otoritarianisme.
Otoritarianisme di Indonesia terjadi di era Orde Baru selama pemerintahan Presiden Soeharto, yang runtuh lewat gelombang gerakan reformasi pada 1998.
Wacana yang diperkuat purnawirawan jenderal TNI bintang empat di era Soeharto ini, telah memicu protes banyak kalangan di Indonesia.
Hal ini juga tak lain sebagai dampak dari terlalu banyaknya konsensus di antara kalangan elit yang berkuasa di Indonesia.
Demikian dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Diplomat, Rabu, 13 April 2022, tulisan Sebastian Strangio, editor koran ini untuk wilayah Asia Tenggara, yang juga mengaminkan tulisan editor senior The Jakarta Post, Endy Bayuni.
Wacana tersebut, mencerminkan mentalitas berbahaya, yang jika dibiarkan berkembang, hanya akan menjadi resep pasti untuk mengakhiri demokrasi dan kembalinya otoritarianisme.