KALBAR TERKINI - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meremehkan visi poros maritimnya sendiri terkait upayanya mengubah Indonesia menjadi pusat maritim global.
Hal ini karena sangat sedikitnya kemajuan yang telah dibuat oleh pemerintahannya di bidang maritim, sehingga janji ini sengaja diabaikan, dan dibiarkan 'dilupakan',.
Hal ini terkait kebijakan luar negeri di periode kedua pemerintahan Jokowi, sebagaiamana dilansir Kalbar-Terkini.com dari laman Yusof Ishak Institute, sebelumnya bernama Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS).
Baca Juga: Latihan Maritim Indonesia-China: AS Pantau dari Kapal Misterius Norwegia?
Menurut ISEAS, Rabu, 16 Februari 2022, inilah sedikit ganjalan dari kebijakan mantan Walikota Solo dan mantan Gubernur DKI jakarta ini, di antara sekian banyak keberhasilannya membangun infrastruktur di Indonesia.
Sementara dari catatan Kalbar-Terkini, berbagai ulasan lain dari kalangan pengamat mancanegara, menilai tentang sangat pentingnya Indonesia menjaga wilayah maritimnya yang luas.
Karena itu, sangat krual bagi Pemerintah Indonesia untuk membangun dan memperkuat kekuatan maritimnya, lewat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI Angkatan Darat).
Indonesia, atau juga disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa, berada di antara daratan Benua Asia dan Oseania, dan di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, sehingga nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara.