Jokowi Dinilai Remehkan Visi Poros Maritimnya Sendiri: Saran agar Jokowi Dikenang sebagai Bapak Indonesia Maju

- 14 April 2022, 22:38 WIB
Ilustrasi Maritim Dunia
Ilustrasi Maritim Dunia /Pixabay.com/hunt-er

Dengan populasi mencapai 270.203.917 jiwa pada 2020, Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, dan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan penganut lebih dari 230 juta jiwa.

Baca Juga: WACANA JOKOWI 3 PERIODE! Politikus PDIP ke Luhut: Dia yang Ingin Menghancurkan Demokrasi, Dia Soeharto Baru

Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad VII, sejak berdirinya Kerajaan Sriwijaya, sebuah kemaharajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Palembang.

Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India, juga dengan bangsa Arab.

Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha mulai tumbuh pada awal abad ke-4 hingga abad ke-13 Masehi, diikuti para pedagang dan ulama dari Jazirah Arab, yang membawa agama Islam sekitar abad ke-8 hingga abad ke-16.

Baca Juga: Jokowi Minta Hipmi Terus Berinovasi dan Beradaptasi dengan Situasi Global

Laut yang luas ini juga menjadi sarana kedatangan bangsa Eropa pada akhir abad ke-15, yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku semasa era penjelajahan samudra.

Setelah berada di bawah penjajahan Belanda selama hampir tiga setengah abad, Indonesia, yang saat itu bernama Hindia Belanda, menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II, tepatnya pada 17 Agustus 1945.

Masih mengenai kinerja Jokowi, ISEAS mengulasnya lewat dalam artikel berjudul A Roadmap for Consolidating Jokowi’s Legacy (Peta Jalan Konsolidasi Warisan Jokowi), tulisan Yanuar Nugroho and Hui Yew-Foong.

Disebutkan, Jokowi selama masa jabatan keduanya telah melakukan secara benar karena memulai pemerintahannya, yang juga dilakukan secara benar.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber Yusof Ishak Institute


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah