Pencarian Terus Diperkuat, Ini Kronologi Lengkap Hilang Kontak Kapal Selam KRI Nanggala-402

23 April 2021, 06:26 WIB
Kapal Selam KRI Nanggala-402. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

 

JAKARTA, KALBAR TERKINI - Pencarian Kapal Selam Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402, terus dilakukan.

Mabes TNI bersama TNI AL dan dibantu Basarnas serta KNKT, mengerahkan sejumlah Alutsista dalam pencarian ini.

Ada beberapa kemungkinan terkait hilang kontak KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Oksigen Hanya Mampu Bertahan 72 Jam, Penyelamatan Awak KRI Nanggala-402 Berkejaran dengan Waktu

Baca Juga: KRI Nanggala 402, Kapal Selam Konvensional Terlama di Dunia

Baca Juga: Jatuh di Kedalaman 700 meter dari Permukaan Laut, Titik Koordinat Kapal Selam KRI Nanggala-402 Ditemukan

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan kronologi hilangnya kontak kapal selam KRI Nanggala-402.

Informasi itu disampaikan dalam Konferensi Pers Panglima TNI, Menteri Pertahanan, Kasal, dan Kapolri, terkait KRI Nanggala-402, Kamis, 22 April 2021.

“Pada saat kemarin, hari Rabu, tanggal 21 April 2021 dilaksanakan dulu latihan penembakan torpedo SUT KRI Nanggala, dan sesuai dengan prosedur sudah kita laksanakan semuanya,” ucapnya.

Dia mengatakan bahwa pada pukul 02.30 waktu setempat, telah dilaksanakan isyarat terbit untuk memulai latihan.

“Namun pada jam 03.00 WIB KRI Nanggala izin menyelam periscope depth pada kedalaman 13 meter, kemudian persiapan untuk menembak torpedo,” ujar Laksamana TNI Yudo Margono.

Baca Juga: Diperkuat 53 Personel TNI AL, KRI Nanggala-402 Lost Contact Sejak Rabu Pagi

Baca Juga: Lego Jangkar di Perairan Subi, KRI Usman Harun-359 Bagikan Paket APD Covid-19 dan Sembako ke Masyarakat

Dia menambahkan bahwa di samping sesuai prosedur, penembakan torpedo oleh KRI Nanggala juga didampingi oleh searider penjejak yang akan mengikuti begitu torpedo meluncur.

“Kemudian jam 03.00 sampai jam 03.30 tidak ada kelihatan haluan, dan mining tower dari Nanggala masih terlihat oleh tim penjejak searider dalam jarak 50 meter,” tutur Yudo Margono.

Pukul 03.30, KRI lain yang menempati posisi untuk mengecek torpedo, telah melakukan persiapan untuk peluncuran torpedo.

“Namun demikian, pada jam 3.46 searider memonitor periskop dan lampu pengenal dari Nanggala yang pelan-pelan mulai menyelam dan tidak terlihat, jadi akan menyelam,” kata Yudo Margono.

Baca Juga: Kapal Selam INS Sindhurakshak Tenggelam setelah Rusaknya Kompartemen Torpedo

Baca Juga: Torpedo Nuklirnya Picu Tsunami, Kapal Selam Induk Rusia Siap Bertarung di Samudera

Dia mengatakan bahwa untuk penembakan torpedo, KRI Nanggala harus melakukan penyelaman.

“Pada pukul 03.46 sampai 04.46, titik penembakan terus-menerus memanggil KRI Nanggala, namun tidak ada respons. Jadi harusnya saat tadi masih ada periskop, masih kelihatan. Namun demikian ini langsung tenggelam, tidak ada periskopnya,” tutur Yudo Margono.

Dia mengungkapkan bahwa setelah itu, komunikasi sudah tidak lagi terjalin. KRI Nanggala-402 yang akan melaksanakan penembakan juga seharusnya meminta otorisasi untuk melaksanakan penembakan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 24 April 2021, Al Sudah Daftarkan Reyna Untuk Tes DNA?

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 24 April 2021, Jatuh Pingsan di Kamar Mandi Elsa Dilarikan ke Rumah Sakit

“Namun demikian, begitu akan diberikan otorisasi, dipanggil-panggil, sudah tidak respons. Sehingga pada jam 3.46 dan 6.46 terus dilaksanakan, tidak respons, dan pada jam 7.14 kita terbangkan heli untuk melaksanakan deteksi visual. Namun, dari deteksi visual, hasilnya juga nihil,” ujar Yudo Margono.

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan jadwal, estimasi KRI Nanggala-402 muncul di permukaan adalah pada pukul 05.15 waktu setempat.

“Jadi harusnya jam 5.15 apabila komunikasi tidak terjalin, sesuai jadwal, mereka sebenarnya sudah harus timbul. Namun demikian, pada jam 5.15 KRI Nanggala tidak timbul, dan tidak terlihat di permukaan, komunikasi jaring utama dan jaring cadangan,” kata Yudo Margono.

Kemudian pada pukul 5.15 tersebut, dilakukan prosedur sharp loc, yakni aksi yang dilakukan apabila kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami masalah.

“Pada 6.46 kita laksanakan isyarat sub missed, jadi tiga jam dari waktu hilang kontak. Sehingga seluruh unsur-unsur yang melaksanakan pengamanan di luar, untuk melaksanakan pencarian. Pelatihan kita tunda,” tutur Yudo Margono.

Baca Juga: Masih di Tengah Pandemic Covid-19, Ini Ketentuan Lengkap Larangan Mudik Lebaran 2021

Baca Juga: Terapkan PPKM Berbasis Mikro, Warga Kota Pontianak Dilarang ke Luar Daerah

Dia menekankan pihaknya akan memberlakukan isyarat subsunk apabila kapal selam dipastikan tenggelam dengan bukti otentik.

“Jadi sampai sekarang belum ada bukti otentik, artinya belum terdeteksi di mana posisinya. Sehingga belum kita isyaratkan subsunk,” kata Yudo Margono. ***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler