KALBAR TERKINI - Pada 14 Agustus 2013, kapal selam India, INS Sindhurakshak milik Angkatan Laut (AL) India, tenggelam setelah terbakar dan meledak di Galangan Kapal AL India di Mumbai. Kapal tenggelam akibat banjir di dalam kapal setelah kompartemen torpedo mengalami kerusakan.
Sejak itulah AL India akhirnya memiliki dua unit kapal Penyelamat Laut Dalam (Deep Submergence Rescue Vessel/DSRV). Satu dari dua unit kapal ini, ikut mendukung pelacakan kapal selam TNI AL, KRI Nanggala 402 berikut 53 awaknya, yang hilang saat latihan milter di Selat Bali, Rabu, 21 April 2021.
Dilengkapi kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh, DSRV India ini merupakan satu-satunya kapal di kawasan Asia Pasifik, yang mampu mengintegrasikan Kendaraan Penyelamat Kapal Selam (SRV) canggih, dengan sistem peluncuran dan pemulihan organik sendiri.
Baca Juga: Kapal AL India Berlayar ke Selat Bali, Singh: Kami Berbagi Duka
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Centre for Asian Strategic Studies - India (CASS- India) , SRV juga dapat diintegrasikan dengan Kunci Transfer (Transfer Lock) dan Ruang Kompresi Ulang (Recompression Chamber), untuk memungkinkan kapal selam yang diselamatkan di bawah kedalaman, dapat ditransfer dengan aman dari SRV ke RCC untuk perawatan teknis dan medis baik kapal maupun manusia, jika diperlukan.
Desain DSRV India telah dioptimalkan setelah lebih dari 30 tahun pengembangan kapal selam dan operasi penyelamatan.
James Fisher Defense (JFD), produsennya, juga telah merancang, memproduksi dan mengirimkan dua kendaraan penyelamat Kapal Selam Kelas DSRV ke AL Korea Selatan (KorseL) dan Singapura.
Jenis kapal penyelamat DSRV dirancang untuk kemudahan transportasi, dan dapat menerbangkan pesawat angkut. Bobotnya sekitar 22,5 ton, yang merupakan paling ringan di kelasnya.