KALBAR TERKINI - Pemerintah Bangladesh menaikkan harga bahan bakar sebesar 42-51%, yang merupakan kenaikan tertinggi dalam sejarah negara itu.
Sebagai negara dengan salah satu ekonomi pertumbuhan tercepat di dunia, telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) hanya dalam seminggu, dan menyalahkan kenaikan harga minyak setelah perang di Ukraina.
Kenaikan harga akan memperburuk inflasi Bangladesh yang sudah tinggi karena kenaikan harga bahan bakar berdampak pada sektor-sektor seperti pertanian dan transportasi.
Bangladesh telah menyaksikan protes sporadis sejak kenaikan tersebut.
Baca Juga: China Menghentikan Beberapa Kerja Sama dengan AS setelah Kunjungan Pelosi ke Taiwan
Bangladesh baru-baru ini mendekati IMF, Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia tentang memperkuat cadangan devisanya yang semakin menipis.
Pemerintah juga telah memberlakukan beberapa langkah penghematan seperti jeda impor gas alam, pemadaman listrik terjadwal ke berbagai daerah, pembatasan impor barang-barang mewah dan pemotongan biaya untuk pengeluaran pemerintah.
Baca Juga: AS Menghasut China Untuk Berperang
Ribuan orang turun ke jalan sebagai protes, ketika krisis keuangan mulai berkembang di negara Asia Selatan lainnya.