KALBAR TERKINI - Terorisme yang muncul di negara-negara Muslim atau mayoritas berpenduduk Muslim bukanlah konsep monolitik.
Sebagian besar gerakan terorisme muncul sebagai bentuk perlawanan atas intervensi AS yang diangap berlebihan di banyak negara Islam terutama di Timur Tengah.
Terorisme dianggap bentuk perlawanan karena mereka menilai bahwa Islam menghadapi ancaman, sehingga negaranya lebih layak dipimpin oleh ulama.
Adapun dukungan untuk aktivitas terorisme sendiri, sangat bergantung pada jenis, dan lokasi kejadian, sebagaimana penelitian yang dilakukan termasuk di Indonesia oleh Pew Reseach Center lewat Pew Global Attitudes pada 2005.
Sebagai wadah pemikir (think tank) nonpartisan di AS yang berpusat di Washington DC, lembaga ini merilis informasi tentang tren isu penelitian, opini publik, dan demografi di AS dan dunia.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari lamannya, disebutkan bahwa lembaga ini juga melakukan jajak pendapat publik, penelitian demografi, analisis konten media, dan penelitian ilmu sosial empiris lainnya.
Pew Reseach Center diklaim memiliki pandangan netral, dan merupakan anak perusahaan The Pew Charitable Trusts.
Baca Juga: HEBOH KHILAFATUL MUSLIMIN! Berikut Profil Organisasi yang Disebut Terlibat Aksi Terorisme Tersebut