Intervensi AS, Akar Kemunculan Terorisme di Dunia Islam: Hasil Sigi Pew Global Attitude

- 17 Juni 2022, 09:11 WIB
Ilustrasi - Pakar terorisme menyebut NII tidak mungkin menggulingkan Jokowi dengan menggunakan golok.
Ilustrasi - Pakar terorisme menyebut NII tidak mungkin menggulingkan Jokowi dengan menggunakan golok. /Pixabay/TRAPHITHO/

Dari enam negara ini terungkap bahwa teroroisme adalah yang paling mungkin sebagai taktik yang dapat dibenarkan terhadap orang AS dan orang Barat lainnya di Irak.

Pendapat tentang AS, sikap AS menghadapi dunia yang lebih besar dan perang Irak. juga merupakan faktor kuat dalam membentuk dukungan untuk terorisme.

Umpamanya, persepsi bahwa Islam berada di bawah ancaman. Dengan pengecualian gender, perbedaan demografis, termasuk pendapatan, menjelaskan sedikit jika ada tentang sikap terhadap terorisme di dunia Muslim.

Tetapi, perbedaan spesifik yang signifikan dari penelitian ini menunjukkan tentang pentingnya kondisi sosial, politik, dan agama lokal.

Temuan ini tidak sepenuhnya konsisten dengan penelitian lain tentang asal-usul, dan pertumbuhan terorisme Islam.

Banyak literatur yang relevan, bagaimanapun, berbeda dalam fokusnya, berkonsentrasi pada motivasi organisasi teroris dan anggotanya.

Misalnya, kelompok dapat beralih ke bom bunuh diri, ketika strategi lain gagal (dari penelitian Martha Crenshaw pada 1998).

Atau juga ketika mereka menemukan diri mereka dalam persaingan untuk mendapatkan dukungan publik dengan kelompok militan lainnya, sebagaimana penelitian Mia Bloom pada 2005.

Penelitian Robert Pape pada 2003 menemukan bahwa terorisme dapat menjadi strategi 'rasional', yang dilakukan oleh kelompok-kelompok.

Termasuk oleh kelompok sekuler dalam mencari konsesi teritorial dari demokrasi liberal. Beberapa penulis meneliti hubungan antara otoritarianisme politik dan teror.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Pew Reseach Center


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah