KALBAR TERKINI - Operasi militer Rusia ke Ukraina ternyata tak disukai oleh para jutawan alias pebisnis papan atas di negara Vladimir Putin ini.
Kalangan pebisnis tentu saja berpikiran pragmatis bahwa perang itu hanya merugikan berbagai usaha mereka menyusul sanksi dari AS dan Uni Eropa terhadap berbagai produk dari Rusia.
Tak heran jika Rusia diperkirakan akan kehilangan 15 persen dari jutawannya pada 2022.
Ini karena warganya yang terkaya pindah ke luar negeri menyusul invasi Kremlin ke Ukraina dan sanksi Barat berikutnya.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Moscow Times, mengutip The Guardian edisi Selasa, 14 Juni 2022, analisis ini berasal dari sebuah perusahaan yang berbasis di London.
"Sekitar 15.000 orang kaya Rusia yang memiliki aset senilai satu triliun dolar AS akan meninggalkan negara ini pada akhir 2022," kata konsultan migrasi investasi Henley & Partners dalam laporannya.
“Rusia [adalah] jutawan berdarah,” kata Andrew Amoils, kepala penelitian di New World Wealth, yang mengumpulkan data untuk Henley.