Rusia Ditinggalkan Banyak Jutawannya: Sinyal Merah Perekonomian Moskow?

- 15 Juni 2022, 14:57 WIB
Ilustrasi - Rusia peringatkan kantor berita AS yang tidak memberi perlakuan baik kepada jurnalisnya akan menghadapi kesulitan serupa.
Ilustrasi - Rusia peringatkan kantor berita AS yang tidak memberi perlakuan baik kepada jurnalisnya akan menghadapi kesulitan serupa. /REUTERS/Maxim Semetov.

Sanksi Barat juga diklaim membuat Rusia tidak dapat mengisi kembali persediaannya. Dengan sedikit pilihan, Rusia sekarang membongkar tank-tank era Uni Soviet.

Satu-satunya cara Putin dapat menebus kekurangan peralatan adalah dengan mengirim lebih banyak tentara.

Tetapi, menyusun wajib militer baru adalah ide yang tidak populer, sehingga Putin terpaksa membayar orang untuk memperjuangkan Rusia, dan juga tidak murah.

Degan merekrut personel militer sekarang ini, Pemerintah Rusia harus membayar antara 3.000-5.000 dolar AS per bulan.

Namun, keputusan baru-baru ini untuk menghapus batas usia untuk perekrutan tentara, menunjukkan bahwa tak banyak warga yang tertarik untuk berjuang.

Padahal, mereka akan mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dari upah rata-rata di wilayah Rusia.

Data anggaran yang baru-baru ini diterbitkan dari kementerian keuangan Rusia menunjukkan bahwa Putin hampir tidak mampu menutupi biaya perang yang meningkat.

Data yang dikonfirmasi menyebutkan, masih dari Moscow Times bahwa pertama, perang itu mahal.

Dengan pengeluaran militer meningkat hampir 130 persen pada Mei 2022, menjadi 630 miliar rubel (10,2 miliar dolar AS), atau enam persen dari PDB tahunan Rusia secara prorata.

Data juga menunjukkan bahwa Rusia mengalami defisit fiskal lebih dari 260 miliar rubel pada April 2022, atau 2,5 persen dari PDB, bila diproratakan dengan angka tahunan

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Moscow Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah