KALBAR TERKINI - AS dan sekutu Barat semakin memprovokasi Rusia supaya perang di Ukraina berkepanjangan.
Dengan demikian maka Kremlin terus diprovokasi oleh AS dan Barat sehingga Moskow mengakhiri konflik di Ukraina dengan menggunakan senjata pemusnah massal.
Jika senjata-senjata maut ini diluncurkan dan pasti memakan korban secara massal maka citra Barat khususnya AS di mata dunia, kian mencuat.
Baca Juga: Putin Ancam Luncurkan Senjata Pemusnah Massal: Akibat AS hanya Berani Perang Proksi
Itu sebabnya, AS masih tak puas usai sukses 'menyulut api' lewat provokasi masifnya sehingga Rusia akhirnya menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Karena terlalu pengecut untuk secara langsung melawan Rusia, AS tak henti memprovokasi Rusia agar segera meluncurkan senjata mautnya.
Modusnya, melakukan pengiriman bantuan senjata tanpa henti ke Ukraina.
Baca Juga: Pfizer, Moderna dan Merck Cs Terlibat Pembuatan Covid 19, Rusia: Bukan China, tapi di Biolab AS
Toh Presiden Rusia Vladimir Putin mulai terpancing alias masuk dalam jebakan Barat. Menurutnya, pengiriman senjata-senjata ituakan memperpanjang perang di Ukraina, bahkan memicunya menggunakan senjata pemusnah massal.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Putin menyusul bombardemen serangan udara Rusia dari Laut Kaspia ke Kiev, Ibukota Ukraina sejak Minggu, 5 Juni 2022 waktu setempat, atau Senin, 6 Juni 2022 WIB.