Amerika Pancing Rusia Hantam Ukraina dengan Nuklir: Trik Kotor Raih Simpati Dunia

- 6 Juni 2022, 14:32 WIB
Ilustrasi ledakan bom atom
Ilustrasi ledakan bom atom /Pixabay/CristianIS /

Rusia telah dituduh menggunakan senjata kimia di kota tenggara Mariupol pada 11 April 2022, meskipun klaim tersebut belum diverifikasi.

Sebuah postingan mengatakan: "Kami mendesak Washington untuk memikirkannya dan menyerah pada provokasi yang dapat menyebabkan kematian puluhan ribu warga Ukraina dan menyebabkan bencana ekologis dan kemanusiaan."

Kantor berita negara Rusia, Tass, juga melaporkan komentar sebelumnya yang dibuat oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov bahwa angkatan bersenjata Rusia di Ukraina 'tidak dan tidak dapat memiliki amunisi kimia'.

Laporan Tass tentang pernyataan kedutaan di-tweet oleh jurnalis dan pengamat media Rusia Julia Davis, yang menulis: "Sepertinya Rusia tidak baik-baik saja dengan proklamasi menggelikan tentang WMD ini."


"Saya harap ini tidak lebih dari menyalakan gas dan menyebarkan ketakutan, tetapi sejarah kekejaman Putin sebelumnya tidak dapat diabaikan," tambahnya.

Pada Maret 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan, Rusia membuat tuduhan operasi bendera palsu, sebagai proyeksi dari apa yang ingin dilakukan Moskow.

"Dan jika Anda ingin mengetahui niat Kremlin, 'lihat apa yang dituduhkan Rusia kepada orang lain'," katanya.

AS dan Ukraina sebelumnya menuduh Rusia merencanakan operasi bendera palsu untuk membenarkan tindakannya.

Sebelum perang, para pejabat AS menuduh Rusia telah bersiap untuk 'membuat dalih untuk invasi' dengan mengklaim serangan palsu oleh Ukraina.

Pada Maret 2022, AS mengklaim Rusia dapat meluncurkan serangan kimia setelah Moskow menuduh Ukraina mempersiapkan operasi senjata kimia bendera palsu.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah