Amerika Pancing Rusia Hantam Ukraina dengan Nuklir: Trik Kotor Raih Simpati Dunia

- 6 Juni 2022, 14:32 WIB
Ilustrasi ledakan bom atom
Ilustrasi ledakan bom atom /Pixabay/CristianIS /

Semua angka untuk senjata nuklir adalah perkiraan, tetapi, menurut Federasi Ilmuwan AS, Rusia memiliki 5.977 hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Dampak Perang Ukraina: Rusia Menghentikan Pasokan Gas ke Polandia dan Bulgaria, Negara Eropa Lain Mulai Panik?

Hulu ledak ini merupakan perangkat pemicu ledakan nuklir, meskipun ini sudah termasuk sekitar 1.500 yang sudah pensiun, dan akan dibongkar.

Dari sisanya, 4.500 sisanya, sebagian besar dianggap sebagai senjata nuklir strategis , berupa rudal balistik atau roket, yang dapat ditargetkan dari jarak jauh. Ini adalah senjata yang biasanya dikaitkan dengan perang nuklir.

Sementara dilaporkan Newsweek pada 30 April 2022 bahwa Rusia telah menegaskan kembali klaimnya bahwa AS sedang mempersiapkan 'provokasi' sehingga dapat menuduh Moskow menggunakan senjata pemusnah massal (WMD).

Kedutaan Rusia di AS mengambil pengecualian atas opini Bonnie Jenkins, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk pengendalian senjata dan keamanan internasional, pada peringatan 25 tahun berlakunya Konvensi Senjata Kimia (CWC).

Jenkins menulis dalam artikel edisi 29 April 2022 untuk Newsweek bahwa peringatan itu 'terjadi di bawah bayang-bayang bahwa Rusia dapat menggunakan senjata semacam itu di Ukraina'.

Tetapi, kedutaan Rusia menggambarkan komentar itu sebagai 'tuduhan tidak berdasar', dan Moskow 'sekali lagi secara tidak masuk akal dikreditkan dengan kehadiran senjata kimia, yang tidak diumumkan berikut penggunaannya'.

Menurut sebuah pernyataan di Facebook, Rusia memiliki informasi tak terbantahkan bahwa AS sedang mempersiapkan provokasi untuk menuduh Angkatan Bersenjata Rusia menggunakan senjata pemusnah massal di Ukraina.

Ini mengulangi klaim yang dibuat sebelumnya pada April 2022 oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa AS telah mengembangkan skenario bendera palsu untuk menuduh Moskow melakukan serangan WMD di Ukraina.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah