"Bukan rahasia lagi bahwa gambar pertama dibuat oleh wartawan BBC di Bucha pada 1 April, dan dipublikasikan di internet," jelasnya.
"Khususnya, hanya beberapa jam kemudian, Kantor Luar Negeri Inggris mengeluarkan pernyataan pertamanya, bukan [untuk memberi tahu publik] tentang tragedi Bucha, tetapi menyalahkan pihak berwenang Rusia atas segalanya," tambah Kelin.
"Ini tanpa pemeriksaan fakta yang dilakukan dan tidak ada bukti yang dipublikasikan," kata Kelin.
"Tongkat estafet diserahkan ke Downing Street (kantor PM Inggris di London) segera, dengan Perdana Menteri Inggris [Boris Johnson] mengeluarkan pernyataan serupa," lanjut Kelin.
"Saya terkejut dengan kecepatan dan tingkat koordinasi, dalam arti bahwa kunjungan ke Warsawa oleh Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss direncanakan sebelumnya," ujar Kelin.
"Di sana, Truss membuat pernyataan untuk mengatasi masalah ini bersama Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba," tambahnya.
Peristiwa itu terus berlanjut ketika Presiden Polandia Andrzej Duda tiba di London di mana kedatangannya dinilai sangat terkoordinasi, dan dipersiapkan dengan baik.
Namun, menurut Kelin, BBC melakukan semuanya sendiri, yang merekam secara provokatif, alih-alih (juga) sudah melakukan pengecekan fakta. Hasil pengecekan 'fakta' ini dipublikasikan pada Selasa lalu.
"Dokumen itu mengatakan bahwa alternatif lain [pandangan tentang peristiwa di Bucha] tidak mungkin," jelasnya.
Namun, menurut Kelin, itu tidak menyebutkan pidato Walikota Bucha pada 31 Maret 2022, yang menyatakann bahwa semuanya baik-baik saja setelah penarikan tentara Rusia.