Tujuannya, lanjut Kelin, untuk melemahkan sikap Moskow selama negosiasi dengan Kiev, dan juga untuk mengkonsolidasikan opini publik di dalam NATO dan Uni Eropa,.
"Akhir-akhir ini, pernyataan dibuat di Inggris pada tingkat tertinggi bahwa Ukraina harus mendekati negosiasi dengan Rusia dari 'posisi kuat," tambahnya.
Karena itu, tambah Kelin, entah bagaimana, Ukraina harus diarahkan (oleh Barat) ke 'posisi kuat' ini.
"Insiden Bucha menjelaskan bagaimana 'posisi kekuatan' ini diciptakan untuk Ukraina, melalui provokasi sangat berbahaya dan serius," ujarnya.
"Ini adalah bagaimana opini publik yang terkonsolidasi terbentuk di sekitar Ukraina, memperkuatnya secara politis," lanjut dubes.
“Mengejutkan betapa terencananya provokasi di Bucha.
Itu dilakukan tepat pada malam pertemuan Eropa dalam format UE-NATO, dan pertemuan G7 untuk membahas sanksi yang lebih keras terhadap Rusia, dan pengiriman senjata ke Ukraina," lanjutnya.
"Tampaknya, masalah ini sedang menjadi sorotan untuk mendukung diskusi tersebut," kata Kelin.
"Ini adalah 'bantuan' Inggris, yang, pada tahap ini, menggagalkan semua upaya negosiasi sepenuhnya," sambungnya.
Pada saat yang sama, Kelin menunjuk ke peran BBC dalam kisah ini, dan koordinasinya dengan tindakan pemerintah.