KALBAR TERKINI - Kota-kota di Kerajaan Arab Saudi selama Ramadhan 2022 kembali diserbu oleh para pengemis lokal dan imigran musiman terutama dari Yaman.
Padahal, pemerintah terus melakukan penangkapan, sekaligus mengimbau warga agar tak melayani mereka.
Disarankan agar warga berzakat lewat jalur semestinya menyusul 'penampakkan tahunan itu' terus terjadi dan tak boleh dimanjakan, karena ini akibat keterlibatan sindikat perdagangan manusia.
Sejak hari pertama Ramadhan, para petugas terus melakukan penangkapan pengemis, sejak pagi hinga malam hari.
Sebagian besar pengemis ini adalah wanita, anak-anak, dan lanjut usia (lansia), yang penampilannya disengaja semakin lusuh, dilusuh-lusuhkan, atau acak-acakan; wanita misalnya, hijab atau jilbabnya kusam bahkan kotor.
Para pejabat dari otoritas keamanan menyatakan di Riyadh, Senin, 4 Maret 2022, bahwa mereka terus menangkap pengemis.
Dilansir Kalbar-Terkini dari Arab News, Rabu, 6 Maret 2022, para pejabat ini menegaskan, eksploitasi anak-anak, wanita dan orang tua melalui mengemis, adalah salah satu kejahatan perdagangan manusia.
Pelecehan atau penelantaran anak dianggap sebagai salah satu dari berikut ini, menurut Biro Ahli di Dewan Menteri: