AS Kembangkan Senjata Biologis: Korbannya Tentara Sendiri Berdarah Negro dan Jepang, Ditelantarkan saat Cacat

- 10 Maret 2022, 21:27 WIB
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov. Penelitian senjata biologis di Ukraina diyakini dibiayai AS, Rusia: Kita miliki dokumen rinci kegiatan militer-biologis AS itu.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov. Penelitian senjata biologis di Ukraina diyakini dibiayai AS, Rusia: Kita miliki dokumen rinci kegiatan militer-biologis AS itu. /mil.ru/

Wakikl dari Negara Bagian California ini mengakui bahwa ada kesamaan antara tes gas mustard dan percobaan sifilis Tuskegee.

Kesamaan itu: Para ilmuwan Pemerintah AS menahan pengobatan dari petani kulit hitam di Alabama untuk mengamati perkembangan penyakit kelamin tersebut.

"Saya marah. Saya sangat sedih," kata Lee.

"Saya tidak perlu terkejut ketika Anda melihat studi sifilis, dan semua eksperimen mengerikan lainnya yang telah terjadi terkait dengan orang Afrika-Amerika dan orang kulit berwarna..." lanjutnya.

Lee menyatakan, Pemerintah AS perlu mengakui orang-orang yang digunakan sebagai subjek uji. Para mantan tentara yang masih hidup kala itu berusia 80-an dan 90-an tahun.

"Pertama-tama, kami berutang banyak kepada mereka. Dan, saya tidak yakin bagaimana Anda (negara) membayar utang seperti itu," katanya.

Gas mustard merusak DNA dalam beberapa detik setelah melakukan kontak. Ini menyebabkan kulit melepuh dan luka bakar yang menyakitkan.

Juga dapat menyebabkan penyakit serius yang terkadang mengancam jiwa, termasuk leukemia, kanker kulit, emfisema, dan asma.

Tiga Jenis Uji Coba
Pada1991, pejabat federal untuk pertama kalinya mengakui bahwa militer melakukan eksperimen gas mustard kepada tamtama selama Perang Dunia II.

Menurut catatan dan laporan yang tidak diklasifikasikan, yang diterbitkan segera setelah itu, tiga jenis percobaan dilakukan.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah