AS Kembangkan Senjata Biologis: Korbannya Tentara Sendiri Berdarah Negro dan Jepang, Ditelantarkan saat Cacat

- 10 Maret 2022, 21:27 WIB
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov. Penelitian senjata biologis di Ukraina diyakini dibiayai AS, Rusia: Kita miliki dokumen rinci kegiatan militer-biologis AS itu.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov. Penelitian senjata biologis di Ukraina diyakini dibiayai AS, Rusia: Kita miliki dokumen rinci kegiatan militer-biologis AS itu. /mil.ru/

Di negara-negara ini, AS juga menjadikan para serdadu lokal sebagai kelinci percobaan untuk menguji sejauh mana kekuatan senjata kimia dan biologinya.

Jangankan tentara negara lain. Terhadap tentaranya sendiri pun tak masalah bagi AS selama Perang Dunia II, sebagaimana investigasi Radio Publik Nasional (NPR), yang dipublikasikan pada 22 Juni 2015.

Baca Juga: Lee Jung Jae Gabung Agensi Amerika Serikat yang juga Naungi Brad Pitt, Siap Berkiprah di Pasar Film Global

Kala itu, Pentagon melakukan uji coba gas mustard, senyawa kimia berumus C4H8Cl2S, yang menyebabkan luka di kulit dan saluran pernapasan.

Senjata kimia ini lazim digunakan selama Perang Dunia I, sebelum akhirnya dilarang penggunaannya oleh Protokol Jenewa pada 1925.

NPR sendiri adalah radio siaran publik di AS, organisasi nirlaba yang keanggotaannya berhaluan semi-independen, yang sumber dananya dari dana masyarakat dan swasta.

Disemprot Gas Mustard di Kamar Kayu Terkunci
Sebagai seorang prajurit muda Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II, Rollins Edwards tak pernah menolak perintah untuk mengabadikan diri ke negara.

Ketika petugas membawanya dan selusin rekan tentara lainnya ke kamar gas kayu kemudian mengunci pintu, Edwards dan semua serdadu lainnya, tidak mengeluh.

Kemudian, campuran gas mustard dan zat serupa yang disebut lewisite, dialirkan ke dalam kamar.

"Rasanya seperti terbakar," kenang Edwards yang berusia 93 tahun saat diawancarai pada 2015.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah