AS Kembangkan Senjata Biologis: Korbannya Tentara Sendiri Berdarah Negro dan Jepang, Ditelantarkan saat Cacat

- 10 Maret 2022, 21:27 WIB
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov. Penelitian senjata biologis di Ukraina diyakini dibiayai AS, Rusia: Kita miliki dokumen rinci kegiatan militer-biologis AS itu.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov. Penelitian senjata biologis di Ukraina diyakini dibiayai AS, Rusia: Kita miliki dokumen rinci kegiatan militer-biologis AS itu. /mil.ru/

"Orang-orang mulai berteriak-berteriak, mencoba untuk keluar. Beberapa pingsan, dan akhirnya pintu dibuka, kami dibiarkan keluar, dan orang-orang itu hanya menyatakan bahwa kami dalam kondisi yang buruk."


Edwards adalah salah satu dari 60.000 tamtama yang terdaftar dalam program sangat Pemerintah AS, yang belakangan dibuka pada 1993.

Program ini untuk menguji gas mustard, dan bahan kimia lainnya kepada pasukan AS, tapi ada alasan khusus mengapa Edwardsdipilih: Dia adalah orang Afrika-Amerika.

"Mereka mengatakan kami sedang diuji untuk melihat efek gas ini kepada kulit hitam," kata Edwards.

.

Beberapa dekade silam, Pentagon mengakui bahwa mereka menggunakan pasukan AS sebagai subjek uji dalam eksperimen dengan gas mustard.

Pentagon Rahasiakan Uji Coba Berdasarkan Ras
Tapi sampai sekarang, para pejabat Pentagon tidak pernah berbicara tentang tes yang mengelompokkan subjek berdasarkan ras.


Karena itu, untuk pertama kalinya, NPR melacak beberapa pria yang digunakan dalam eksperimen berbasis ras. Dan, itu bukan hanya orang Afrika-Amerika.

Orang Jepang-Amerika juga digunakan sebagai subjek uji, berfungsi sebagai proxy untuk musuh sehingga para ilmuwan dapat mengeksplorasi tentang bagaimana gas mustard dan bahan kimia lainnya dapat mempengaruhi pasukan Jepang.

Tentara Puerto Rico juga dipilih.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah