Putin Bredel Media 'Penghianat' Negara, Media Asing pun Kabur!

- 8 Maret 2022, 12:34 WIB
Ilustrasi jurnalisme perang.
Ilustrasi jurnalisme perang. /Pixabay/Hosny Salah

"Kami belum selesai, pihak berwenang Rusia sudah memblokir Meduza. Kami siap untuk ini, tetapi kami membutuhkan bantuan Anda (pembaca)," tulis Meduza.

Baca Juga: Profil Alex Konanykhin, Pengusaha Rusia yang Tawarkan Rp 14 Miliar untuk Kepala Vladimir Putin

"Pada 1 Maret 2022, rasanya seperti seabad yang lalu, ketika kami mengirim pesan ke pelanggan buletin kami, memperingatkan bahwa pihak berwenang Rusia berencana untuk memblokir Meduza," lanjutnya.

"Blokir ini juga dialami oleh media-media berita independen yang tersisa di Rusia, dan sekarang telah terjadi," tulis Meduza.

Beberapa jam lalu, tulis Meduza, pihaknya menerima konfirmasi, Layanan Federal untuk Pengawasan di Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, dan Komunikasi Massa (Roskomnadzor), mengharuskan penyedia layanan Internet di Rusia untuk memblokir akses ke situs webnya.

Baca Juga: Pengusaha Rusia Alex Konanykhin Tawarkan Rp 14 Miliar untuk Kepala Vladimir Putin, Hidup atau Mati

"Kami dan beberapa outlet lainnya dituduh 'menyebarkan informasi yang melanggar hukum...Sederhananya, kami telah dilarang untuk melaporkan informasi dari sumber selain negara Rusia itu sendiri," tambah Meduza.

Hal ini, menurutnya, terutama terkait invasi ke Ukraina, yang oleh Roskomnadzor dianggap melanggar hukum untuk disebut sebagai invasi atau perang.

Tapi, tulisnya lagi: "Rusia sedang berperang dengan Ukraina. Perang ini merupakan tindakan agresi yang tidak beralasan oleh negara Rusia terhadap rakyat Ukraina."

"Meduza menolak segala upaya untuk membatasi kebebasan kami untuk melaporkan kebenaran tentang konflik ini, atau subjek lainnya," tambahnya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: New York Times meduza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah